Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Saturday, December 24, 2011

Bagaimana Membangun Merek Baru ala Donald Trump

Untuk membangun merek, Anda haruskan untuk mengembangkan strategi merek. Karena Anda membangun merek baru, kanvas masih kosong sehingga pilihan utama Anda ialah menentukan pasar sasaran dan penempatan merek. Karena pelanggan yang dibidik mungkin tidak mengetahui Anda, Anda membutuhkan tekanan yang lebih besar pada konten dan penentuan waktu komunikasi merek Anda.
 
Bila Anda tengah kebingungan bagaimana langkah yang harus diambil untuk membangun merek dengan lebih baik, uraian berikut ini bisa jadi adalah jawaban untuk itu.

Langkah 1:Pahami pelanggan Anda
Seperti biasa, upaya membangun merek dimulai dengan secara menyeluruh memahami pelanggan Anda, mengapa dan bagaimana mereka membeli dan apa keuntungan yang mereka dapatkan. Jika Anda adalah seorang entrepreneur yang memulai sebuah perusahaan untuk jasa konsultan perkawinan. Anda harus berbicara dengan konsumen potensial dan temukan apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka sukai atau benci tentang jasa yang Anda tawarkan.

Langkah 2: Evaluasi produk atau jasa Anda
Apa yang produk atau jasa Anda lakukan dengan baik? Apakah ia memberikan manfaat yang dikehendaki pelanggan potensial? Apakah Anda memiliki keuntungan kompetitif yang memungkinkan Anda untuk melakukan keuntungan tersebut?
Jika Anda tidak menemukan keuntungan kompetitif, Anda seharusnya mungkin tidak mencoba untuk menjual produk atau jasa tertentu kepada pelanggan dalam pasar tertentu. Sebuah produk atau jasa tanpa keuntungan kompetitif (dan dengan demikian tidak memiliki keuntungan man

Langkah 3: Pilih pasar yang akan dibidik
Pasar yang dibidik oleh Anda ialah para pelanggan potensial yang menjadi fokus upaya pembangunan merek Anda. Anda bisa memilih berdasarkan kemampuan relatif anda untuk memenangkan hati konsumen ini dan berfokus pada daya tarik pasar sehubungan dengan penghasilan, laba atau arus kas dan kemudian mengembangkan posisi merek yang Anda yakini akan menarik konsumen.

Langkah 4: Tentukan posisi merek yang Anda hendaki
Setelah memilih pasar yang menjadi target, Anda bisa, menentukan posisi merek yang lebih sesuai.Untuk itu And aharus lebih jeli mengamati dan meneliti medan pertempuran.

Langkah 5: Desain dan impelementasikan strategi komunikasi Anda
Umumnya akan lebih mudah untuk membangun merek lebih awal daripada kemudian. Semakin lama Anda menunggu, semakin tinggi peluang Anda berbenturan dengan pesaing yang memiliki posisi merek serupa dan semakin tinggi peluang Anda untuk menemukan pelanggan yang tak lagi tertarik dengan produk atau jasa yang Anda miliki.

Saturday, December 3, 2011

3 Keputusan yang Akan Mengubah Nasib Anda

Saya ingin Anda bahagia. Saya ingin Anda mendapatkan kehidupan yang Anda impikan. Saya ingin Anda memiliki kehidupan yang berkelimpahan. Karena menurut saya, Anda pantas mendapatkan yang terbaik dari kehidupan ini. Ya, Anda sungguh-sungguh pantas untuk bahagia, kaya, sehat, memiliki tubuh yang bagus dan dihargai banyak orang. Saya bersungguh-sungguh mengatakannya.

Semuanya Berawal dari Keputusan

Kuncinya, putuskan Anda mau mengubah nasib Anda. Destination: Sukses. No way back.

Saya ingin Anda tahu tidak ada kesalahan. Yang ada hanyalah konsekuensi. Apa pun yang Anda lakukan dalam hidup Anda ini ada konsekuensinya. Dan semua hal itu diawali dengan keputusan.

1. Putuskan, apa fokus Anda?
Suatu hari seorang pemuda mengunjungi museum terindah yang ada di kotanya. Ketika dia masuk ke dalam museum, seseorang menunjuk resleting celananya. Waduh, resletingnya rusak - celana panjangnya tidak bisa diresleting. Selama di dalam museum, pemuda itu menutupi terus celananya. Museum itu sedang banyak pengunjung. Begitu ada pengunjung lain tersenyum kepadanya, dia langsung menutupi lebih rapat celananya.

Sore harinya, ketika dia pulang, adiknya bertanya tentang museum terindah itu, "Kak, kamu melihat patung dewi Yunani yang sangat cantik dan terbuat dari emas? Kata temanku itu bagus sekali. Kamu melihat taman gantungnya yang penuh bunga-bunga seribu warna? Itu mengagumkan."

"Aku tadi lihat apa saja ya? Yang aku ingat banyak pengunjung yang melihat ke celanaku karena aku menutupi celanaku dengan kedua tanganku." Jawab kakaknya.

Esok harinya, pemuda itu memutuskan untuk mengunjungi museum terindah itu kembali. Kali ini dia fokuskan perhatiannya pada design terindah dan barang-barang indah di museum itu. "Ternyata, museum ini sangat indah," katanya di dalam hati.

Fokus Anda akan mempengaruhi apa yang Anda pikirkan, rasakan dan lakukan. Jika Anda berfokus pada pertanyaan mengapa Anda selalu gagal maka pikiran Anda menunjukkan begitu banyak penyebab Anda gagal. Tapi, jika Anda putuskan Anda mau fokus untuk mempercepat wealth hidup Anda maka pikiran Anda akan menunjukkan banyak ide dan jalan untuk mencapainya.

2. Putuskan, apa arti yang Anda berikan pada setiap pengalaman?
Setelah Anda memutuskan untuk menjadi wealth, Anda akan memulai perjalanan kesuksesan Anda. Banyak peristiwa dan tantangan yang akan Anda hadapi. Putuskanlah Anda akan memberi arti yang menguatkan Anda di segala situasi yang Anda hadapi.

Setelah saya memutuskan untuk menjadi sukses saat saya kuliah, saya tidak langsung sukses. Kegagalan, pengkhianatan dan masa sulit juga saya alami. Untungnya saya menguasai hipnoterapi sehingga saya bisa menerapi diri saya sendiri.

Beberapa tahun lalu ada seorang hipnoterapis senior yang suka melecehkan hipnoterapis lainnya. Dia pernah bilang kalau saya masih hijau dan anak kecil, mana mungkin jago hipnoterapi. Waktu itu saya masih 24 tahun, sudah menerbitkan buku hipnoterapi dan sudah kebanjiran klien hipnoterapi.

Saya memberi arti peristiwa itu dengan positif untuk menguatkan saya. Saya berpikir dia adalah utusan agung yang dikirim semesta supaya saya menjadi hipnoterapis muda yang master, sukses dan tetap baik hati. Sejak peristiwa dilecehkan itu saya malah semakin master karena saya ke Singapura dan Amerika untuk belajar hipnoterapi. Kemudian dari berbagai pembelajaran dan jam terbang saya, saya membuat Wisdom Therapy yaitu prosedur rahasia kesuksesan hipnoterapi saya (untuk informasi lengkap tentang training hipnoterapi saya, silahkan masuk ke www.Scientific-Hypnotherapy.com),

Ternyata, situasi yang buruk jika Anda memberikan arti yang menguatkan akan membuat Anda mengeluarkan potensi diri Anda yang sebenarmya.

3. Ketiga, apa yang Anda lakukan ketika problem terjadi?
Saya, Anda dan orang-orang lainnya akan merasakan ketakutan pada situasi yang baru. Itu wajar.

Mengapa ada ketakutan? Ketakutan muncul karena Anda merasa kehilangan kontrol. Anda merasa tidak bisa mengendalikan apa yang terjadi dalam hidup Anda.Seperti seorang penunggang kuda yang tidak bisa mengendalikan kudanya yang menjadi gila. Dan Anda begitu ketakutan akan menghadapi situasi-situasi seperti itu (Anda sebut situasi itu sebagai problem atau masalah).

Kebanyakan orang akan menghindari problem atau masalah - dia hanya bergaul dengan orang-orang yang telah lama dikenalnya, dia menjalankan usaha yang telah bertahun-tahun dia lakukan, dia bekerja di bidang yang telah puluhan tahun dia geluti dan dia hanya mau berada di situasi yang dia anggap berada di dalam kontrolnya. Jika demikian, betapa terbatasnya kehidupan kita. Renungkan, bagaimana keputusan Anda untuk menghindari sesuatu yangAnda sebut problem attau masalah ternyata membentuk nasib Anda sekarang?

Seorang bapak datang ke sesi hipnoterapi saya karena jantungnya suka terasa sakit. Dia menyangka itu serangan jantung. Dia bolak-balik ke dokter, dokter menyatakan dia sangat sehat. Dia didiagnosa oleh dokter mengalami stress. Untuk alasan itulah dia datang ke sesi hipnoterapi.

Di sesi hipnoterapi ditemukan penyebab stresnya adalah kekhawatirannya tentang kondisi keuangannya. Usahanya sudah hampir bangkrut. "Saya membuka usaha reparasi televisi. Sekarang banyak orang tidak lagi mereparasi televisi." Katanya. Anaknya sudah mau masuk kuliah, itulah yang paling membuatnya khawatir.

"Dulu, usaha saya sangat maju. Beberapa teman waktu itu menawari untuk saya buka usaha lain untuk berjaga-jaga kalau usaha tunggal saya ada masalah. Saya takut jadi saya tetap bertahan di bidang ini. Sekarang, bidang ini sudah tidak bisa bertahan lagi. Dan saya tidak memiliki usaha lain." Dia bercerita sambil menyesal.

Anda harus memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman Anda - ke situasi baru dan situasi yang tidak pasti. Di kondisi seperti itulah Anda bertumbuh. Lingkungan itu yang membuat Anda menemukan arti hidup Anda sebagai manusia. Di sanalah karakter Anda terbentuk. Potensi Anda yang sebenarnya hanya bisa keluar dalam keadaan tertantang.

Ada orang-orang yang berusaha satu kali dan gagal lalu memberi arti kalau dia memang pecundang sejati. Dia tidak lagi mau berusaha. Jika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan rencana Anda bukan berarti itu tidak akan terjadi. Saat itu komitmen Anda sedang diuji. Daya tahan Anda sedang diuji. Anda hanya perlu melanjutkannya.

Oleh : Nathalia Sunaidi, C.Ht
Hipnoterapis, Penulis, Property Developer
Untuk mengundang, silahkan SMS/Tel: 081380349282
Twitter: @NathaliaSunaidi Website: www.NathaliaInstitute.com

Sunday, November 27, 2011

Kisah Sukses Om Bob Sadino

Bob Sadino adalah salah satu sosok entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Bob berwirausaha karena "kepepet", selepas SMA tahun 1953, ia bekerja di Unilever kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI karena terbawa oleh teman-temannya selama beberapa bulan. Kemudian dia bekerja pada McLain and Watson Coy, sejak 1958 selama 9 tahun berkelana di Amsterdam dan Hamburg.

Setelah menikah, Bob dan istri memutuskan menetap di Indonesia dan memulai tahap ketidaknyamanan untuk hidup miskin, padahal waktu itu istrinya bergaji besar. Hal ini karena ia berprinsip bahwa dalam keluarga, laki-laki adalah pemimpin, dan ia pun bertekad untuk tidak jadi pegawai dan berada di bawah perintah orang sejak saat itu ia pun bekerja apa saja mulai dari sopir taksi hingga mobilnya tertubruk dan hancur , kemudian kuli bangunan dengan upah Rp 100 per hari.

Suatu hari seorang temannya mengajaknya untuk memelihara ayam untuk mengatasi depresi yang dialaminya,dari memelihara ayam tsb ia terinspirasi bahwa kalau ayam saja bisa memperjuangkan hidup, bisa mencapai target berat badan, dan bertelur,tentunya manusia pun juga bisa, sejak saat itulah ia mulai berwirausaha.

Pada awalnya sebagai peternak ayam, Bob menjual telor beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Dalam satu setengah tahun, dia sudah banyak relasi karena menjaga kualitas dagangan,dengan kemampuannya berbahasa asing, ia berhasil mendapatkan pelanggan orang-orang asing yang banyak tinggal di kawasan Kemang, tempat tinggal Bob ketika itu.Selama menjual tidak jarang dia dan istrinya dimaki-maki oleh pelanggan bahkan oleh seorang babu.

Namun Bob segera sadar kalo dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik, sejak saat itulah dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya dari seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap sebagai modal kekuatan yang luar biasa yang pernah ia miliki.

Usaha Bob pun berkembang menjadi supermarket, kemudian dia pun juga menjual garam,merica, sehingga menjadi makanan.Om Bob pun akhirnya merambah ke agribisnis khususnya holtikultura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur konsumsi orang-orang Jepang dan Eropa dia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah untuk memenuhi.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira orang, dia sering berjumpalitan dan jungkir balik dalam usahanya. Baginya uang adalah nomer sekian, yang penting adalah kemauan, komitmen tinggi, dan selalu bisa menemukan dan berani mengambil peluang.

Bob berkesimpulan bahwa saat melaksanakan sesuatu pikiran kita berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, apa yang ada pada diri kita adalah pengembangan dari apa yang telah kita lakukan. Dunia ini terlampau indah untuk dirusak, hanya untuk kekecewaan karena seseorang tidak ,mencapai sesuatu yang sudah direncanakan.Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah, yang penting adalah action. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan, setelah mengalami jatuh bangun, akhirnya Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman yang selalu dimulai dari ilmu dulu, baru praktek lalu menjadi terampil dan professional.

Menurut pengamatan Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu berpikir dan bertindak serba canggih, bersikap arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Om Bob selalu luwes terhadap pelanggan dan mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan, sehingga dengan sikapnya tersebut Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelangan akan membawa kepuasan pribadinya untuk itu ia selalu berusaha melayani klien sebaik-baiknya.

Bob menganggap bahwa perusahaannya adalah keluarga, semua anggota keluarga Kem harus saling menghargai, tidak ada yang utama,semuanya punya fungsi dan kekuatan sendiri-sendiri.

Wednesday, November 16, 2011

Kesalahan - Kesalahan Besar dalam Berbisnis

Dunia entrepreneurship penuh dengan salah langkah, kecelakaan dan kesalahan. Tidak peduli seberapa besar pengalaman Anda dalam berbisnis, Anda seakan-akan terikat untuk mengalami masalah di beberapa titik. "Kunci keberhasilan Anda adalah untuk dengan cepat mengidentifikasi kesalahan-kesalahan Anda, belajar dari kesalahan tersebut, dan mencegah kesalahan yang sama terjadi lagi," kata Mike Michalowicz, pakar small bisnis seperti dikutip laman inilah.com dari CNBC.

Kesalahan ini dapat membuat perbedaan antara memiliki bisnis kecil yang sukses dan pantas, atau memiliki lubang uang yang dapat membuat Anda sakit keuangan di tahun-tahun mendatang. Jadi, apa kesalahan terbesar yang dibuat pemilik ketika memulai dan mengelola bisnis kecil mereka?

1. Mencoba untuk mendapatkan kekayaan dengan cepat.
Kesuksesan biasanya membutuhkan waktu 15 sampai 20 tahun untuk mencapainya. Jika Anda mengharapkan untuk menjadi kaya dalam semalam, Anda mungkin menjadi berkecil hati dari awal dan menyerah untuk impian Anda sebelum waktunya. Ketahuilah bahwa keberhasilan membutuhkan waktu, ketekunan, dan sedikit keberuntungan. Berikan waktu bisnis Anda untuk tumbuh. Hanya jika perusahaan Anda stagnan untuk waktu yang lama Anda harus menganggapnya sebagai indikasi bahwa Anda perlu mencoba sesuatu yang baru.

2. Mengasumsikan tidak memiliki Pesaing
Bahkan jika Anda memiliki yang terbaru, terbesar, yang tidak pernah dilakukan sebelum pendekatan untuk sesuatu, tidak berasumsi bahwa Anda tidak memiliki persaingan. Kompetisi adalah lebih dari sekadar langsung, pesaing jelas. Persaingan juga semua alternatif yang tersedia. Apa lagi yang bisa konsumen lakukan daripada menggunakan produk atau jasa Anda? Dapatkah mereka melakukan sesuatu? Pelanggan hampir selalu memiliki pilihan untuk berjalan kaki. Itu saja merupakan ancaman kompetitif yang serius.

3.Menjadi pemimpin yang lemah
Kesuksesan perusahaan Anda tergantung pada Anda untuk menjadi pemimpin, seorang efektif yang kuat. Ini tidak berarti Anda tidak harus menjadikan semua teman. Seorang pemimpin besar menetapkan kursus untuk perusahaan, berkomunikasi terus-menerus, dan menginspirasi tim untuk mendapatkan ke tingkat berikutnya.

4. Menjadikan semua bisnis setiap saat
Banyak pengusaha menempatkan kehidupan pribadi mereka ditahan untuk fokus secara eksklusif pada bisnis mereka. Pada akhirnya, keduanya menderita. Tidak ada pertanyaan tentang bisnis Anda yang membutuhkan perhatian penuh dan usaha, tetapi hanya dalam ledakan singkat. Sama seperti seorang atlet elit dalam pelatihan, Anda harus memiliki diet, benar-benar sehat, cukup istirahat, dan istirahat. Keseimbangan kehidupan pribadi dan bisnis, dan Anda benar-benar akan tampil lebih baik di keduanya.

5. Menetapkan tujuan keuangan dengan tidak realistis
Jika semua rencana bisnis menjadi kenyataan, menjadi miliarder akan tidak sesuatu yang luar biasa. Banyak pengusaha memasuki kembali astronomi perencanaan baru. Tapi kebanyakan bahkan tidak pernah mendapatkan bisnis. Tujuan yang tidak realistis tidak hanya menyakiti kredibilitas Anda, tetapi juga dapat menguras emosi. Tetapkan tujuan spesifik, terukur, akuntabel spesifik, realistis, dan waktu (atau SMART) untuk memastikan kemajuan yang berkelanjutan. Jika Anda melakukan ini, peluang Anda untuk menjadi sukses dalam semalam (dalam 15 sampai 20 tahun) jauh lebih besar!

6. Tidak memiliki 'Titik Penggalangan'
Ada alasan mengapa karyawan meninggalkan pekerjaan bergaji tinggi untuk memulai lagi dan itu bukan untuk uang. Masyarakat dianjurkan untuk melayani tujuan penting, di samping gaji. Banyak perusahaan tidak pernah menetapkan tujuan untuk keberadaan mereka yang sesungguhnya, dan terus-menerus menarik karyawan yang mencari sukses dengan cara yang berbeda. Memperjelas tujuan perusahaan Anda, lebih dari sekadar menghasilkan uang, dan Anda mengatur panggung untuk menarik karyawan yang berpikiran sama. Sebuah tim terfokus pada tujuan umum adalah kekuatan yang sangat kuat.

7. Memotong harga
Seringkali, hal pertama yang pengusaha resor ketika bisnis yang sulit adalah mencoba untuk membedakan harga. Harga yang lebih murah berarti lebih banyak pelanggan, kan? Salah! Kebanyakan pelanggan bersedia untuk membeli barang-barang lebih mahal karena kualitas yang lebih besar atau menambah kenyamanan. Selama masa ekonomi sulit, kenaikan harga, ditambah dengan perbaikan dalam kualitas atau kenyamanan, dapat mendorong pelanggan ke pintu Anda. Pemotongan harga adalah permainan berbahaya, yang dapat menyebabkan karyawan atau pemotongan gaji untuk menjaga harga turun.

8. Tidak memiliki strategi pemasaran yang jelas
Anda tidak pernah tahu di mana, kapan, atau bagaimana prospek baru akan terdengar dari bisnis Anda. Jika Anda memiliki pesan yang bercampuraduk di luar sana, calon pelanggan akan memiliki harapan yang tidak jelas tentang bisnis apa yang Anda dapat tawarkan. Perusahaan Anda harus menyajikan pesan, konsisten yang jelas di semua lini. Anda tidak akan pernah mendapatkan kesempatan kedua untuk membuat kesan pertama. Pastikan setiap prospek baru melihat bisnis Anda untuk pertama kali menerima pesan, yang konsisten sama.

9. Tidak jujur
Jika bisnis Anda sedang mencoba untuk menutupi kesalahan, itu hanya soal waktu sebelum bocor dan Anda diberi label pembohong. Itu tidak baik untuk bisnis. Menjadi orang yang menyampaikan berita buruk diri sendiri, dan Anda akan dianggap sebagai orang yang tidak jujur dan dapat dipercaya.

10. Mencoba untuk melakukan semua
Kesalahan terbesar yang dibuat pengusaha adalah percaya bahwa mereka dapat melakukan semuanya sendiri. Sementara pengusaha dapat melakukan hampir segalanya, yang mereka lakukan hampir semua buruk. Sama seperti orang lain, majikan memiliki satu atau dua bakat alami. Sebagai seorang pengusaha, itu adalah tugas Anda untuk mengidentifikasi bakat dan fokus pada mereka untuk Anda sepenuhnya. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang kuat di mana Anda berada bakat terlemah. Perusahaan besar dibangun atas dasar memanfaatkan kekuatan ganda, daripada mencoba untuk menjadi tuan atas segalanya.

Saturday, November 12, 2011

Inilah Rahasia Cara Memulai Bisnis Kecil Ala Om Bob Sadino!

Buat yang sudah punya Usaha Modal Kecil, selamat menjadi wirausahawan. Buat yang mau mulai Usaha Modal Kecil, selamat memulai usaha, selangkah lebih maju daripada hanya ingin. Buat yang sudah punya keinginan memulai Usaha Modal Kecil, namun belum juga memulai usaha, selamat punya keinginan, gak apa-apa belum mulai-mulai juga, ingin saja terus. Pengen saja tidak akan membuahkan apa-apa. Mencoba punya resiko gagal, namun juga punya resiko berhasil. Tidak mencoba tidak akan pernah gagal, namun juga tidak akan pernah mendapatkan keberhasilan. Buat yang belum punya keinginan, selamat sudah mampir di webblog UniversitasBisnis.com, tempat belajar wirausaha sukses, di sini akan mengalami “cuci otak” kiri berevolusi kanan. Nah, hari ini di kuliah kali ini kita akan belajar dengan Om Bob Sadino, wirausaha sukses yang telah menjadi guru dari sekian banyak pengusaha dan pebisnis sukses di Indonesia.
Bob Sadino seorang pengusaha sukses yang terkenal berkat usahanya yang besar dan juga berkat penampilannya yang khas yaitu bercelana pendek kapan pun juga dan dimanapun juga (kecuali pas mandi kali yah yang gak pake celana pendek..), seringkali ditanya pertanyaan yang umum ditanyakan oleh orang-orang yang ingin memulai usaha : “Pak, Bagaimana caranya memulai usaha?” Dan Om Bob Sadino tidak menjawabnya langsung, karena memang mencekoki itu gak bagus untuk melatih wirausaha. Dan seorang calon wirausaha pun harusnya gak mau dicekoki, emangnya makan obat apa, mau-maunya dicekoki.

Om Bob Sadino pun meminta orang yang bertanya tadi berdiri, kemudian berkata : “Coba anda ke sini, mendekat ke arah saya, saya akan beritahukan caranya”
Lantas yang bertanya pun berjalan mendekati Om Bob Sadino.
“Nah, itulah caranya,”jawab singkat Om Bob Sadino. “Saya sudah beritahukan caranya”
Ya, bagaimana caranya memulai usaha, ya dengan berjalan melangkah. Mulai saja. Gak perlu banyak pikir. Mulai saja, mikirnya belakangan. Ngapain banyak mikir kalau belum mulai-mulai juga. Inilah yang selalu disampaikan oleh Om Bob Sadino dalam tiap seminar wirausaha yang dibawakannya. Mulai saja.
Ya, mikir boleh, belajar boleh, tapi mulailah segera. Mulai saja, karena dengan mulai, nanti akan terpikir cara-caranya, akan belajar langsung, belajar berpromosi, belajar mengatasi hambatan-hambatan atau tantangan-tantangan usaha. Inilah yang ingin disampaikan oleh Om Bob Sadino pada semua yang ingin berwirausaha. Ingin saja tidak cukup kalau tidak pernah mulai-mulai.

Faktor Sukses Menjalankan Bisnis Kecil

Sebagai pemilik usaha kecil, keberhasilan Anda tergantung pada bagaimana menjalankan bisnis sesuai dengan aturan dan memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi. Bisnis Anda tidak akan sukses kecuali Anda memenuhi berbagai perubahan yang terjadi dalam menjalankan bisnis.

Tentunya diperlukan kemampuan-kemampuan manajemen yang baik dalam mengelola sebuah bisnis. Selain itu, Anda juga harus mempunyai beberapa faktor di bawah ini:

Kegigihan

Sebagai pemilik bisnis, Anda harus ulet, bertahan dalam menghadapi rintangan serta mempunyai kempauan berpikir di luar kotak. Pada awal bisnis, Anda mungkin tidak memiliki pendapatan yang banyak. Pengetahuan ini berguna untuk membantu Anda dalam menempatkan kesulitan dalam perspektif yang positif.

Kreativitas

Sebagai pemilik bisnis, Anda harus kreatif dalam mengembangkan dan memasarkan produk serta mencari cara untuk menjalankan perusahaan Anda dengan baik menggunakan sumber daya yang Anda inginkan. Selain itu, Anda harus membentuk perusahaan yang mencerminkan visi Anda.

Praktis dan realistis

Tidak peduli seberapa inovatif Anda sebagai seorang pengusaha, Anda juga harus memiliki pemahaman yang realistis dari aspek keuangan dalam menjalankan perusahaan Anda. Anda mungkin memiliki produk brilian yang semua orang inginkan, tetapi jika hanya cukup untuk menutupi pengeluaran, perusahaan Anda akhirnya akan gagal. Sebagai pengusaha, Anda harus realistis tentang segala sesuatu dari membayar pemasok Anda dan memenuhi kebutuhan karyawan Anda. Anda juga harus mampu mengevaluasi data keuangan perusahaan dengan praktis dan objektif.

Pendanaan

Dalam rangka menunjang keberhasilan sebagai pemilik bisnis kecil, Anda harus memiliki akses modal yang cukup untuk mempertahankan bisnis Anda. Karena perusahaan begitu sedikit mencetak laba pada awalnya, kemungkinan Anda akan harus mencari uang dari beberapa sumber lain selama fase awal operasi bisnis Anda. Beberapa pemilik usaha kecil menggunakan dana pribadi, mengandalkan pinjaman bank, dan sumber lainnya. Untuk sumber dana pinjaman, pastikan bunganya tidak terlalu besar sehingga Anda mampu mengelolanya.

Sunday, September 4, 2011

Kiat Menguasai Industri Software Enterprise

Kiat Menguasai Industri Software Enterprise

Peluang bagi industri perangkat lunak (software) di Indonesia saat ini makin terbuka dan menjanjikan, tapi juga memiliki hambatan besar, yaitu pembajakan.
"Yang memiliki peluang besar berkembang di Indonesia adalah industrisoftware enterprise karena risiko pembajakan lebih kecil dibandingsoftware mass market," ujar Indra Sosrodjojo, Direktur Andal software, dalam acara Biztalk di Jakarta, beberapa waktu lalu. Indra menyebutkan saat pelaku industri berniat masuk ke pasar software enterprise, mereka perlu menentukan secara cermat software apa yang akan dilempar ke pasar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu memilih target pasar yang besar, ada revenue yang didapat secara terus-menerus, dan customer yang mau melakukan upgrade software. "Pasalnya, untuk fungsi tertentu, misalnya akunting, software yang digunakan tidak harus selalu di-upgrade karena prinsip akuntansi tidak mengalami perubahan. Jadi akunting bukan pilihan bagus," ujarnya. Ia mengatakan salah satu contoh yang memenuhi ketiga syarat itu adalahsoftware untuk sistem penggajian. Sistem penggajian dari perusahaan yang memiliki karyawan lebih dari 300 orang, ujar Indra, sudah tidak bisa mengandalkan Microsoft Excel dan harus menggunakan software khusus. Sementara itu sistem penggajian di Indonesia juga kerap mengalami perubahan mengikuti aturan baru, seperti peraturan mengenai pajak. "Artinya, setiap perubahan peraturan berarti software harus kembali di-upgrade oleh pengguna," ujarnya. Setelah produk sudah siap dilempar ke pasar, hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah mengenai model bisnis yang akan diambil. "Model bisnis yang berbeda dapat membuat satu perusahaan jatuh," ujarnya. Ia mengambil contoh persaingan antara Android dan Microsoft Mobile di mana si Robot Hijau memberikan aplikasi kepada pelanggannya secara gratis. Namun pada Microsoft harus membayar. "Seperti yang kita tahu sekarang, saat ini Microsoft sudah jauh tertinggal dari Android," ujarnya menambahkan. Ia mencatat ada tiga model bisnis yang cukup menonjol saat ini, yaitu model Freemium, Three Party Market, dan Multi Sided. Dalam model Freemium, produk diberikan secara gratis kepada customer.Namun bila mereka ingin menikmati layanan yang lebih, mereka harus membayar jasa upgrade produk. Contoh sukses dari model bisnis ini adalah Skype, yang pada tahun 2010 memiliki 663 juta user dengan keuntungan mencapai US$ 860 juta. Model Three Party Market adalah memberikan produk secara gratis kepada pemakai, dan keuntungan berasal dari pihak ketiga, misalnya dari pemasangan iklan. "Contoh fenomenal yang menjalankan model bisnis dengan cara ini adalah Google," ujar Indra. Sementara model yang ketiga adalah Multi Sided, di mana perusahaan lain menjadi perantara yang menjual produk kita kepada konsumen. Indra memberikan contoh sukses, yaitu iTunes, toko musik terbesar yang berhasil mencapai 10 miliar download dalam tujuh tahun. Indra mengatakan perubahan model bisnis tidak akan berhenti sampai ini saja. "Saya percaya perubahan model bisnis ini disetir oleh perkembangan teknologi. Akan terus berubah," ujarnya. Terakhir, Indra mengatakan bahwa pemasaran bisnis software dengan target pasar enterprise berbeda dengan yang dijual kepada khalayak luas. "Tidak mungkin produk yang dihargai dengan sangat mahal dipajang di rak toko," katanya. Pemasaran software enterprise, katanya, dilakukan dengan pendekatan partnership kepada customer. "Tantangannya adalah bagaimana membangun keintiman dengan customer," ujarnya.

Tuesday, July 26, 2011

Kiat Sukses Bisnis Kecil-kecilan


Zaman sekarang, tidak sedikit kaum perempuan yang terjun ke dalam dunia bisnis. Jika ingin sukses, Anda tentu perlu mempelajari hal apa saja yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha yang tengah dirintis.

Maria Coyne, Wakil Presiden Eksekutif Bisnis Perbankan di KeyBank, memiliki sejumlah tips bagi perempuan pengusaha agar sukses membangun dan mengembangkan bisnis, seperti dikutip situs forbes.com berikut ini:

Menguasai angka
Pengetahuan keuangan itu penting dimiliki seseorang jika ingin sukses berbisnis. Perempuan dengan pertumbuhan perusahaan yang tinggi benar-benar menjalankan bisnis dengan angka, memahami arus kas, dan memiliki kontrol terhadap neraca. Mereka berfokus menggunakan laporan keuangan untuk mengembangkan bisnisnya. Tidak perlu memiliki gelar MBA untuk menjadi pengusaha sukses. Menurut Coyne, memiliki seorang mentor, mitra bisnis, atau akuntan yang baik pun sudah cukup.

Membentuk kelompok penasihat
Faktor pembeda lain dari perempuan pengusaha sukses adalah mereka sering memiliki kelompok penasihat formal mau pun informal. Menurut Coyne, bekerja sama dengan pemilik usaha lainnya sangat penting. Kelompok penasihat bukan hanya dapat menginformasikan keuangan, melainkan juga menawarkan strategi pemasaran bisnis dan mengelola vendor.

Bisnis tetaplah bisnis
Hal tersulit bagi perempuan, menurut Coyne, adalah sisi pemodalan manusia. Perempuan pengusaha sering memperlakukan karyawan seperti keluarga, atau lambat membuat keputusan seputar staf. Coyne menyarankan untuk membicarakan isu-isu yang berkembang kepada staf dan membuat keputusan yang baik bagi mereka, tapi terbaik untuk bisnis.

Memanfaatkan pekerja kontrak
Coyne mengatakan, banyak perempuan pengusaha berpikir tentang pertumbuhan dan ingin berkembang, tapi masih gugup tentang biaya ekonomi, kesehatan, dan pajak. DIa melihat banyak manfaat menggunakan pekerja kontrak daripada mempekerjakan pekerja penuh waktu.

Menguasai teknologi baru
Pengusaha yang cerdas harus memanfaatkan alat-alat baru untuk mengelola bisnis mereka. Coyne juga menyarankan pengusaha untuk menggunakan media sosial guna mengembangkan basis konsumennya, termasuk mencari dan berjejaring dengan pemilik bisnis lain dalam industri yang sama namun bukan pesaing.

Sunday, July 24, 2011

Menciptakan Bisnis Rumahan yang Sesuai Impian


Membangun bisnis memang harus jatuh bangun. Pengusaha sukses bahkan harus menjalani sejumlah pilihan bisnis untuk akhirnya menemukan bisnis impian dan usahanya terus langgeng. Ragam ide bisnis boleh jadi memenuhi isi kepala saat ini. Ribuan orang sudah menjalankan ide usahanya, namun mungkin hanya setengahnya yang berhasil mengelola bisnis dan bertahan. Ide bisnis bisa terwujud sempurna sesuai impian dengan proposal bisnis yang baik. Berikut tahapan untuk memaksimalkan proposal bisnis seperti disebutkan penulis keuangan, Ellie Kay dalam bukunya 1/2 Price Living.

1. Kenali diri, apakah Anda sanggup menjalani bisnis impian?
Jane Pollack, penulis Sole Proprietor, menulis "Kemampuan terpenting adalah kemampuan untuk terus bekerja". Pengusaha perempuan ini mengubah hobinya menghias telur menjadi sebuah bisnis yang sukses. Namun, jangan campur adukkan minat dan bakat. Keduanya dibutuhkan untuk memulai sebuah bisnis rumahan yang sukses. Begitu juga kemampuan menangani pembukuan, manajemen waktu, pemasaran dan lain sebagainya.

Isolasi dan penolakan seringkali menjadi teman dekat bisnis yang baru dimulai. Pengusaha sukses harus mampu menghadapi hal ini dan belajar menjalaninya. Anda perlu mempertimbangkan apakah berbisnis merupakan pilihan yang baik bagi kepribadiannya dan juga keluarganya.

2. Fokus pada kebutuhan orang
Seorang pemiliki bisnis kecil atau pemilik bisnis rumahan sukses karena menargetkan apa yang dibutuhkan orang lain. Memang butuh waktu untuk sukses. Tak ada sukses yang instan. Ellie Kay sudah membuktikannya. Saat memulai bisnisnya "Shop, Save, and Share Seminar", Kay tidak menikmati profit selama tiga tahun. Padahal targetnya jelas, yakni kebutuhan finansial ibu-ibu yang tinggal di rumah dan para ibu yang mencoba keluar dari utang. Sembilan tahun berjalan, bisnis Kay menghasilkan keuntungan signifikan. Bahkan Kay berhasil mendirikan organisasi nirlaba.

"Saya percaya bisnis rumahan yang paling sukses adalah yang melibatkan seluruh keluarga. Jika anak-anak tidak bekerja dalam bisnis keluarga, setidaknya mereka bersikap mendukung dan memahami mengapa ibu mereka berbisnis," jelas Kay.

3. Menguji ide bisnis dengan riset
Anda berniat membangun bisnis kue, lantaran keluarga menyukai kue buatan Anda. Jangan mudah mengambil keputusan bahwa bisnis kue tersebut akan laku dan digemari banyak orang. Keluarga boleh menyukainya, namun belum tentu orang lain. Karenanya uji lah ide bisnis Anda sebelum benar-benar menjalankannya. Lakukan riset.

Investasikan waktu dan energi Anda untuk melakukan riset. Calon pemilik bisnis kecil perlu menguji idenya dalam pasar yang kecil. Salah satunya, gunakan saja kontak di buku telepon Anda. Hubungi teman, kerabat, atau bahkan orang asing tak dikenal, untuk mencoba resep kue buatan Anda. Lakukan riset yang terukur sebelum memastikan Anda akan menjadikan kue tersebut sebagai produk andalan dalam bisnis rumahan skala kecil.

4. Mengikuti tren
Dengan mengikuti tren, Anda dapat memanfaatkan kebutuhan pasar dan menciptakan keuntungan tertinggi untuk investasi waktu paling minim. Sepuluh tahun lalu, kata Kay,tidak ada yang namanya profesi asisten pribadi virtual. Tetapi kini di Amerika, para ibu pekerja yang sibuk dan para eksekutif perusahaan menginginkan orang yang memastikan tagihan rumah tangga mereka terbayar dan tukang kebun mereka digaji.

5. Pertimbangkan ide usaha yang sifatnya melayani bisnis yang ada
Dengan keahlian yang tepat dan kemampuan melihat tren pasar, pemilik usaha kecil yang cermat dapat mulai berbisnis dengan melayani kebutuhan perusahaan besar. Misalnya, saat PHK atau perpindahan karyawan besar-besaran terjadi, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) tinggi dan dicari perusahaan besar yang kehilangan karyawannya. Dalam situasi ini, konsultan SDM dibutuhkan untuk mencari tenaga kerja. Konsultan SDM ini bisa bekerja dari rumah memenuhi kebutuhan perusahaan besar yang kehilangan banyak tenaga kerja.

6. Pertemuan keluarga
Terakhir, yang juga penting dilakukan saat akan memulai bisnis rumahan, terutama bagi ibu rumah tangga (IRT), adalah rapat dengan keluarga. Khusus untuk IRT, ide menjalankan bisnis perlu didiskusikan dengan pasangan. Penting untuk membahas permasalahan dari segala sisi. Untuk menguatkan, seorang suami mungkin akan melihat kelebihan dan kelemahan yang tidak dilihat oleh istrinya. Mulailah dengan mempertimbangkan tiga jenis bisnis rumahan, diskusikan kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta biaya untuk memulainya. Komitmen waktu yang realistis (jangan berandai-andai) dan proyeksi pendapatan bersih. Sudut pandang berbeda dari anggota keluarga dibutuhkan dalam membangun bisnis.

Thursday, July 21, 2011

Pengorbanan dalam Memulai Berbisnis


Pengorbanan ialah alah satu hal utama yang harus dilakukan oleh siapa saja yang ingin jadi entrepreneur sukses. Pengorbanan mengingatkan kita pada pilihan untuk bahagia dan sukses. Namun, apa sebenarnya arti pengorbanan? Pengorbanan ialah penyerahan sesuatu yang berharga demi alasan lain yang tidak kalah pentingnya.

Nampaknya definisi yang cukup jelas. Tetapi apa yang harus diserahkan oleh seseorang saat melakukan lompatan entrepreneurship-nya yang berisiko? Berikut ialah hal-hal yang biasanya dikorbankan untuk mencapai sukses dalam dunia entrepreneurship:

Waktu
Pemilik usaha yang memulai dari bawah kebanyakan memulia usaha dengan menghabiskan jam kerja yang sangat panjang. Jarang sekali kita temukan mereka yang baru memulai bisnis tetapi cuma menghabiskan waktu sedikit dibandingkan saat mereka harus bekerja untuk orang lain.

Pendelegasian tanggung jawab
Jika Anda bekerja untuk orang lain, saat sesuatu tidak beres Anda bisa dengan mudah melewatkan peluang. Saat menjadi entrepreneur Mandiri, Anda selalu mendapatkan peluang, baik Anda suka atau tidak. Arus kas, penjualan, pajak: semuanya menjadi tanggung jawab Anda sekarang.

Kewarasan
Banyak entrepreneur mengatakan pada Anda terjun ke dalam suatu bisnis hanya akan membuat Anda gila. Anda harus terus menerus mengambil risiko, cermat dengan situasi, menyambut kritik dengan besar hati, dan gagal berkali-kali.

Fasilitas untuk pekerja
Fasilitas membuat seseorang lebih suka bekerja di tempat seseorang. Salah satu yang terbesar daya tariknya ialah asuransi kesehatan, terutama bagi mereka yang hidup di negara berkembang di mana pelayanan kesehatan sangat minim. Dana pensiun dan investasi juga menjadi daya tarik. Nah kini Anda harus mengorbankan semua itu karena Anda akan memulai usaha sendiri.

Sekarang, yang menjadi pertanyaan seberapa besar pengorbanan untuk memulai bisnis? Setiap orang memiliki jumlah pengorbanan yang berbeda-beda. Namun seberapa banyak? Jawabannya tergantung pada banyak faktor. Setiap usaha memiliki tantangan yang berbeda dan gabungan antara keberuntungan dan kerja keras yang berbeda-beda pula.

Namun seberapa besarnya pengorbanan itu, selalu pantas untuk dilakukan. Mengapa? Karena sebagai seorang pemilik bisnis, Andalah orang yang bertanggung jawab atas semuanya. Anda bisa membuat keputusan tentang risiko mana yang bisa diambil, seberapa lama waktu yang dihabiskan, dan seberapa keras untuk mendorong usaha menuju tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Wednesday, July 20, 2011

Mempersiapkan dalam Membangun Bisnis


Memiliki bisnis sendiri bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Tapi, untuk mewujudkan impian tersebut menjadi kenyataan, Anda tentu butuh persiapan. Mendirikan bisnis sendiri merupakan cara terbaik untuk bisa merasa bergairah terhadap karier Anda. Barangkali selama ini Anda memiliki gagasan bisnis yang hebat. Tapi, kesibukan tidak menyisakan waktu bagi Anda untuk benar-benar mengeksplorasinya.

Padahal, siapa tahu ide bisnis tersebut bisa diwujudkan menjadi kenyataan. Dengan menyisihkan waktu untuk melakukan riset, menyusun rencana, dan melakukan penelitian lanjutan, Anda bisa menegaskan diri bahwa kini sudah tiba waktunya untuk membuat perubahan karier.

Bukan hal mustahil untuk membangun bisnis sendiri. Tapi, kesuksesan tak dapat diraih dalam waktu semalam. Dibutuhkan waktu, ketekunan, dan komitmen untuk mewujudkan impian.

Berikut ini hal yang dapat Anda lakukan untuk membangun bisnis:

Mendalami bisnis
Investasikan waktu untuk mengenal dan mendalami seluk beluk bisnis yang akan digeluti. Jangan pergi berperang tanpa taktik dan persiapan.

Tambah wawasan
Belajarlah dari ahlinya. Cari tahu pemain terbaik dalam bisnis yang ingin Anda geluti, lalu gali wawasan tentang calon kompetitor tersebut.

Rencana terperinci
Kebanyakan bisnis kecil gagal karena kurangnya perencanaan. Bukan karena kekurangan uang. Jadi, pastikan membuat rencana bisnis sebaik mungkin sebelum memulainya. Tapi, memulai bisnis sendiri tentu ada risikonya. Sebab, Anda harus meninggalkan pekerjaan yang stabil guna mendedikasikan waktu dan sumber daya sepenuhnya untuk memulai bisnis.

Alternatif terbaik untuk menjalaninya adalah dengan tetap bertahan di karier sekarang. Sementara itu, coba mengurangi jam kerja menjadi paruh waktu sampai Anda berhasil membuat transisi untuk menjalankan bisnis secara penuh waktu

Saturday, June 25, 2011

Belajar Goblok dengan Kakek Bob Sadino!


- Siapa yang tak kenal Bob Sadino? Ia enterpreneur sejati. Gayanya nyentrik, pola pikirnya unik dan cenderung terbalik. Keluar dari pakem teori dan buku teks ekonomi. Tapi, bisnisnya sukses. Pengusaha kawakan dengan ciri khasnya celana pendek dan kemeja itu, datang ke Batam berbagi pengalaman dan belajar goblok dengan pengusaha muda Batam. Apa maksudnya?PEBISNIS yang biasa baca buku marketing, manajemen, dan makan sekolahan, dibikin bingung Bob Sadino, pengusaha yang terkenal dengan Kem Chicks-nya ini. ’’Hidup saya tanpa rencana dan tanpa target. Buku-buku di sekolah sudah meracuni pikiran Anda. Padahal, informasi itu sudah basi dan jadi sampah. Sekolah menghasilkan orang untuk bekerja, tapi bukan memberi peluang kerja bagi orang lain,” katanya. Nah, bingung kan?
Lelaki yang sudah berbisnis selama 36 tahun dan biasa disapa Om Bob ini bercerita, ia berani keluar dari kemapanan bekerja di Jakarta Lyod, jadi pengangguran, jadi kuli bangunan dan supir taksi. Ia lalu berkirim surat ke teman-temannya di Belanda, agar dikirimi ayam petelur. Saat itu, orang tidak biasa mengkonsumsi telur. Jadilah ia peternak ayam broiler dan menjual telur ayam. ’’Sayalah orang pertama yang mengenalkan telur kepada bangsa ini,” katanya.
Namun, jalan hidup Bob tidak semudah membalik telapak tangan. Ia menjual telur ke tetangga. Telurnya tidak laku karena warga Kemang tak biasa makan telur yang besar-besar itu, tapi telur ayam kampung. Beruntung, beberapa bule menyukainya. Permintaan pun bertambah. Tidak hanya telur, merica, garam dan belakangan berkembang ke bisnis daging olahan seperti sosis.
Bob Sadino yang pertama kali mengenalkan menanam sayuran tanpa tanah alias hidroponik. Padahal, saat itu tidak pasarnya. Tapi, kegigihan seorang Bob Sadino, ia menciptakan pasarnya. Beberapa tahun kemudian, ia malah mengekspor terung ke Jepang. Bob mengaku, ia tidak pernah berencana mau jadi apa. ’’Rencananya hanya buat orang pinter, saya bersyukur saya goblok. Kalau saya pintar, saya akan seperti Anda,” katanya, disambut tawa peserta seminar di Hotel Godway, Rabu (16/5) malam.
Kalau pengusaha atau orang dagang cari untung, Bob Sadino mengaku mencari rugi. Lantaran goblok, ia tidak tidak hitung-hitungan dan membebani dirinya macam-macam. ’’Biasanya orang dagang cari untung dan rugi peluangnya sama saja. Jadi, kalau cari rugi, terus kalau untung waduh, bahagia banget,” ujarnya.
’’Silakan cari kegagalan, cari kendala Anda. Saya mengalami segunung kegagalan, kendala dan keringat dingin dan air mata darah. Tapi, saya belajar dari kegagalan dan mencari jalan keluarnya. Kegagalan adalah anugrah. Lalu, apa di balik kegagalan. Sukses adalah titik kecil di atas segunung kegagalan,” papar Bob yang membuat peserta seminar terpana.
Bob Sadino bahagia dengan apa yang dilakukannya. Ia berani mengambil risiko dan menciptakan pasar. ’’Saya mengambil risiko sebesar-besarnya, sebab orang yang mengambil risiko kecil, hasilnya juga kecil. Kalau orang memperkecil risiko, ia jadi bebas dong. Risiko bisa jadi apa saja. Kewajiban saya mengubah risiko jadi duit,” ujar Bob Sadino, dengan santainya.
Meski awalnya sulit dipahami, peserta seminar yang bingung dan tidak terima dikatai goblok, lama-lama bisa mencerna jalan pikiran nyeleneh Bob Sadino. Sebagai pengusaha sukses, ia sudah sampai pada tahap financial independent, sehingga ia bebas mau beli apa saja dan mau pergi ke mana saja. ’’Duitnya sih, pas-pasan. Kalau mau beli Jaguar, pas duitnya ada,” katanya, terkekeh.
Karena merasa dirinya goblok, Bob tidak berpikir secara runtun, tapi mengalir begitu saja. Orang goblok juga akan lebih percaya pada orang lain yang lebih pintar dari dirinya. Kalau gagal, orang goblok tidak merasa gagal, tapi sedang belajar jadi lebih pintar. Akhirnya, orang goblok bisa jadi bosnya orang pintar-pintar. Kini, Bob memiliki 1.600 karyawan yang dia sebut anak-anaknya.
Sementara, orang pintar menghitung sesuatu nyelimet dan usahanya nggak jalan-jalan, karena dibebani rencana yang belum tentu berhasil. Orang pintar juga tidak percaya orang lain sehingga semua dikerjakannya sendiri. Ia mencontohkan ketika salah seorang karyawannya menurunkan harga kangkung di supermarketnya dari semula harganya Rp6.000 menjadi Rp400 saja. Eh, ternyata malah tidak laku.
Selidik punya selidik, ternyata langganannya protes, kok harga kangkungnya murah, padahal biasanya mahal. ’’Akhirnya, harga kangkung itu saya naikkan lagi. Pelanggan saya bilang, kangkung yang saya jual rasanya lain. Mungkin karena mahal, sehingga setiap sendok kangkung yang masuk ke mulutnya diam-diam dihitungnya, Rp6.000, jadi dia nikmati. Lha, kalau begini, siapa sebenarnya yang goblok?” papar Bob terbahak-bahak.
Namun, bagi pembeli ada nilai psikologis yang membuat pembeli merasa berbeda jika mengkonsumsi kangkung mahal daripada kangkung murah. Ini bagian dari trik marketing. Ia pun berbagi tips, bahwa untuk menjadi seorang marketing yang baik, maka seseorang harus menjual dirinya sendiri (sale for your self), sebelum menjual produknya. Sebuah filosofi, bahwa bagaimana seseorang menjadi marketing yang baik, kalau ia sendiri tidak dikenal orang.
Di balik kekonyolannya, Bob Sadino memberikan beberapa resep menjadi pengusaha. Antara lain, berpikir bebas dan tanpa beban. Memiliki tekad dan keinginan yang kuat menjadi pengusaha, sebab kemauan adalah ibarat bensin dan motor, keberanian mengambil peluang, tahan banting dan bersyukur bisa berbuat untuk orang lain.
Bagi pengusaha Batam, Bob Sadino berpesan, jangan takut dan jangan terlalu berharap. Sebab, makin tinggi harapan, makin tinggi tingkat kekecewaan. ’’Lepaskan belenggu dalam pikiran Anda sendiri. Ada berjuta peluang di sekeliling Anda,” katanya.
Dalam berbisnis, juga jangan terlalu memikirkan sukses. Kalau terlalu banyak memikirkan sukses, kata Om Bob, bekerja pasti dalam tekanan, tidak rileks sehingga hasil kerja tidak akan bagus. ’’Santai saja, hilangkan semua beban, ingat sandaran itu tadi, kemauan, komitmen, keberanian mengambil peluang, pantang menyerah dan selalu belajar pada yang lebih pintar serta selalu bersyukur,” ujar Om Bob, mengingatkan.
Satu hal yang menarik, orang-orang yang ia gunakan dalam membantu usahanya, bukanlah mereka yang berasal dari kalangan berpendidikan tinggi, melainkan dari anak jalanan. Berawal dari satu anak jalanan, bertambah dua, tiga hingga saat ini mencapai 1.500 orang anak. Bob juga mengaku bukan orang yang berpendidikan tinggi. Ia hanya tamatan SMA. Ia tak pernah sekolah tinggi. Baginya, di sekolah orang membaca buku, buku sifatnya informasi yang telah terjadi yang tak ubahnya roti busuk alias sampah. Jadi, orang yang sekolah tinggi-tinggi, isinya hanya sampah. Terkecuali sampah itu diolah menjadi pupuk yang subur.
Bob Sadino juga tidak setuju dengan istilah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang digembar-gemborkan pemerintah. Apa pasal? ’’Mestinya bukan UKM, tapi UBB atau Usaha Bakal Besar sehingga kita tetap optimis dan berusaha membesarkan bisnis kita,” katanya.
Tak terasa, dua jam berlalu bersama Bob Sadino. Namun, pertanyaan menggelitik soal penampilannya yang senang bercelana pendek, terlontar juga dari peserta seminar. Apa jawaban Bob? ’’Tidak penting celana pendeknya, yang penting, apa di balik celana pendek itu,” ujar Om Bob yang disambut gelak tawa.
Di balik sikap nyentrik dan nyeleneh Bob Sadino, ia berhasil membangun bisnisnya selama puluhan tahun. Dan, ia bisa duduk santai dengan beberapa presiden sambil ngobrol ngalor ngidul. Yang jelas, peserta seminar yang umumnya pelaku bisnis merasa mendapat pengalaman dan pencerahan yang luar biasa.
Sayangnya, nyaris tidak ada pengusaha kelas kakap yang tertarik bincang bisnis Bob Sadino yang disponsori Telkomsel itu. Mungkin khawatir dicap goblok. Jadi, mau pintar atau goblok ala Bob Sadino? Terserah Anda.

Thursday, June 23, 2011

Resep Sukses dalam Berbisnis


Ada berbagai cara memulai bisnis, dari yang paling mudah hingga yang rumit. Yang pasti, semuanya membutuhkan langkah awal yang tepat agar kesuksesan bisa tercapai.

Bagaimana caranya memulai bisnis? Bagi konsultan bisnis sekaligus penulis buku “How to Give Yourself the Power to Succeed”, Sharon Michaels, semudah seperti orang yang menyeberang jalan. “Stop, look, listen”, begitu sarannya.

Layaknya saran orang tua kepada anak-anaknya, sebelum menyeberang jalan, kita harus berhenti dulu (stop) di pinggir jalan. Kemudian lihatlah (look) apakah rambu-rambu membolehkan kita berjalan, atau lihatlah apakah ada kendaraan yang berseliweran. Terakhir, dengarkan (listen) juga apakah ada suara kendaraan yang mendekat ke arah Anda.

Nah, langkah ini juga bisa diterapkan dalam memulai bisnis. Saat akan memikirkan bisnis apa yang akan diterjuni, berhentilah mereka-reka bisnis. Lihatlah tren atau fenomena apa yang sedang berkembang dalam bisnis yang akan Anda jalankan. Dengarkan dan perhatikan apa yang diinginkan konsumen. Kemudian mulailah proses menuju kesuksesan.

1. Stop! Buat visi dan target bisnis
Motivator Zig Ziglar pernah berkata, ”Jangan sibuk menebak-nebak. Cobalah menetapkan segala hal secara spesifik. ”Artinya, semakin Anda tahu apa yang ingin Anda capai dalam bisnis, semakin fokus langkah Anda dalam memulai bisnis. Mengetahui apa yang Anda ingin capai ini menyangkut pada apa yang Anda inginkan, mengapa Anda menginginkannya, dan apa yang akan Anda lakukan agar hal tersebut bisa tercapai.

Agar visi atau target tersebut mudah dijalankan, lihatlah pula apakah tujuan tersebut dibuat dengan sangat spesifik, dapat diukur, dan bisa memotivasi Anda untuk mewujudkannya. Semakin spesifik tujuan tersebut, maka Anda akan semakin fokus pada tujuan tersebut.

“Anda akan bisa mengukur apakah aktivitas harian Anda benar-benar mendukung tujuan tersebut tercapai atau tidak,” ujar Michaels, seperti dikutip dari Womensmedia.

2. Look! Pelajari pangsa pasar
Perhatikan gejala atau fenomena apa yang terjadi di dalam bisnis yang akan Anda jalankan. Kemudian perhatikan lebih dalam tentang apa yang terjadi pada target market Anda. Jadilah pengamat tren bagi diri Anda sendiri. Pebisnis yang baik ialah pebisnis yang mengetahui pangsa pasarnya dengan baik, bahkan lebih baik dari konsumen itu sendiri.

Jangan ikuti tren, tapi buatlah tren. Begitu kata bijak yang sering kita dengar. Nah, kalimat ini seharusnya bisa Anda pegang teguh jika ingin sukses dalam dunia bisnis. Yang perlu Anda miliki hanyalah kemampuan mengetahui apa yang konsumen inginkan, butuhkan, dan impikan. Jika Anda sudah menemukannya, maka akan tercipta pangsa pasar potensial, dan kesuksesan hanya tinggal membuntuti Anda.

Anda perlu tahu, efek apakah yang menimpa konsumen Anda dengan adanya fenomena tertentu di dalam dunia bisnis. Anda juga perlu menimbang apakah bisa menciptakan tren baru untuk pangsa pasar Anda. Jika perlu ciptakan tren yang unik atau penuh inovasi. Singkat kata, sebagai pengamat tren, Anda harus selalu update dengan segala hal yang terjadi di bidang bisnis yang Anda geluti.

Sebagai seorang pengamat, Anda juga harus tahu harapan, impian, dan tujuan dari pangsa pasar Anda. Jika sudah tahu, cari cara bagaimana mewujudkan impian mereka tersebut melalui produk atau jasa yang Anda miliki.

3. Listen! Wujudkan mimpi konsumen
Pebisnis yang inovatif adalah pendengar yang baik. Cobalah Anda lakukan wawancara informal dengan konsumen Anda secara langsung. Pergilah ke tempat yang biasa mereka datangi, amati perilaku mereka, kemudian ajak mereka ngobrol santai tentang harapan atau keinginan mereka. Dari sini, pasti akan timbul ide bisnis atau pengembangan bisnis yang inovatif.

Pertanyaan-pertanyaan yang harus Anda tanyakan dalam bidang ini ialah, “Apa yang bisa saya lakukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik untuk konsumen saya? Bagaimana produk atau jasa saya bisa memecahkan masalah konsumen saya?”

Untuk menjadi pebisnis yang inovatif, Anda harus berpikir out of the box dan mampu menciptakan peluang baru. Fokuslah pada pemikiran bahwa produk atau jasa Anda bisa membuat hidup mereka menjadi lebih mudah dan lebih baik.

4. Berhasil
Anda akan berhasil dalam bisnis jika Anda mengetahui dengan pasti target atau tujuan bisnis Anda, serta tahu bagaimana menjalankan dan mengembangkan bisnis tersebut. Anda juga pasti berhasil jika Anda mampu membaca keinginan konsumen Anda dengan pikiran yang terbuka. Dengan pikiran yang terbuka, Anda akan mampu menciptakan produk atau jasa yang inovatif.

Jadilah orang yang paling inovatif dalam bisnis Anda. Caranya, dengan selalu mendengarkan keinginan konsumen. Harus Anda ingat bahwa impian dan harapan konsumen bisa terus berubah, maka Anda harus selalu mengetahui perubahan tersebut. Karena itulah, mulai sekarang, laksanakan segala rencana tersebut dan raihlah kesuksesan yang Anda impikan.

Monday, June 20, 2011

Penyebab Banyaknya Orang Menganggur Disebabkan Orang Itu Sendiri! Balas Topik Ini....



Mengapa di negeri ini banyak pengangguran? ini sebuah pertanyaan yang jawabannya multitafsir. para pemegang jabatan kunci di pemerintahan menyebutkan bahawa pertumbuhan ekonomi belum mampu menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk menyerap seluruh calon tenaga kerja, yang setiap tahun jumlahnya cenderung meningkat.
kalangan LSM punya alasan lain, tak kunjung selesainya masalah pengangguran, merupakan kegagalan program-program pemerintah lewat berbagai Departemen Tenaga Kerja, Departemen Sosial dan Kementrian Koperasi dan UKM.
saya sendiri punya interpretasi berbeda. banyaknya pengangguran, disebabkan oleh keengganan para calon pekerja masuk lapangan kerja yang ada, mereka cenderung memilih-milih pekerjaan yang cocok bagi mereka. entah itu cocok dengan bidang pendidikan yang merkea tempuh. atau cocok dengan minat mereka.
coba tengok iklan lowongan pekerjaan di berbagai surat kabar. begitu banyak lowongan yang ada. sayangnya jarang yang berminat atau atas pekerjaan yang ditawarkan, karena mayoritas pekerjaan itu adalah menjadi tenaga pemasar atau marketing.
pilihan menjadi tenaga pemasar, jika mungkin, adalah pilihan terakhir. alasannya banyak, tidak berbakat, kurang pengalaman, malu, dan sebagainya. dan saya pikir, semua itu bermuara dari satu hal,GENGSI.
so, kalo mau terus jadi pengangguran, makan saja gengsimu...
by: Bob Sadino

Friday, June 17, 2011

Bob Sadino - Pengusaha Berdinas Celana Pendek



Pria berpakaian ''dinas'' celana pendek jin dan kemeja lengan pendek yang ujung lengannya tidak dijahit, ini adalah salah satu sosok entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket), ini mantan sopir taksi dan karyawan Unilever yang kemudian menjadi pengusaha sukses.

Titik balik yang getir menimpa keluarga Bob Sadino. Bob rindu pulang kampung setelah merantau sembilan tahun di Amsterdam, Belanda dan Hamburg, Jerman, sejak tahun 1958. Ia membawa pulang istrinya, mengajaknya hidup serba kekurangan. Padahal mereka tadinya hidup mapan dengan gaji yang cukup besar.

Sekembalinya di tanah air, Bob bertekad tidak ingin lagi jadi karyawan yang diperintah atasan. Karena itu ia harus kerja apa saja untuk menghidupi diri sendiri dan istrinya. Ia pernah jadi sopir taksi. Mobilnya tabrakan dan hancur. Lantas beralih jadi kuli bangunan dengan upah harian Rp 100.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.

Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Anak Guru

Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.

Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ''Hati saya ikut hancur,'' kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ''Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.''

Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ''warung'' shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

''Saya hidup dari fantasi,'' kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ''Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,'' kata Bob.

Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.

Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.

Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda-beda dan menerjemahkan perjalanan hidupnya pun tak akan sama kedalam petuah-petuah kata yang bermakna.

Demikian pula dengan sosok Bob Sadino yang ber-azzam untuk tidak membawa ilmu yang dimilikinya keliang kubur sebelum di ajarkan kepada anak bangsa ini.

Berikut tulisan-tulisan Beliau, semoga bermanfaat.

1. Terlalu Banyak Ide - Orang "pintar" biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang "bodoh" mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya

2. Miskin Keberanian untuk memulai - Orang "bodoh" biasanya lebih berani dibanding orang "pintar", kenapa ? Karena orang "bodoh" sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang "pintar" telalu banyak pertimbangan.

3. Telalu Pandai Menganalisis - Sebagian besar orang "pintar" sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang "bodoh" tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.

4. Ingin Cepat Sukses - Orang "Pintar" merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang "bodoh" merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.

5. Tidak Berani Mimpi Besar - Orang "Pintar" berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang "bodoh" tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.

6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi - Orang "Pintar" menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang "Bodoh" berpikir, dia pun bisa berbisnis.

7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai - Orang "Pintar" yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang "bodoh" tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.

8. Maunya Dikerjakan Sendiri - Orang "Pintar" berpikir "aku pasti bisa mengerjakan semuanya", sedangkan orang "bodoh" menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.

9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan - Orang "Pintar" menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang "bodoh" berpikir simple, "yang penting produknya terjual".

10. Tidak Fokus - Orang "Pintar" sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang "bodoh" tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.


11. Tidak Peduli Konsumen - Orang "Pintar" sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang "bodoh" ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.

12. Abaikan Kualitas -Orang "bodoh" kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang "pintar" sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.

13. Tidak Tuntas - Orang "Pintar" dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang "bodoh" mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.

14. Tidak Tahu Pioritas - Orang "Pintar" sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang "Bodoh" ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas

15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas - Banyak orang "Bodoh" yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang "Pintar" malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,

16. Menacampuradukan Keuangan - Seorang "pintar" sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.

17. Mudah Menyerah - Orang "Pintar" merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang "Bodoh" seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.

18. Melupakan Tuhan - Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan "TUHAN". Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.

19. Melupakan Keluarga - Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga

20. Berperilaku Buruk - Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri

Cara Bank Mengkaji Permohonan Pinjaman





Saat mengaji sebuah permohonan pinjaman, petugas bank sangat memperhatikan kemampuan pelunasan pinjaman krediturnya. Untuk menentukan kemampuan ini, petugasakan meminta salinan laporan kredit bisnis dari agen laporan kredit.

Maka dari itu, Anda harus bekerja bersama dengan agen-agen ini untuk membantu mereka menampilkan gambaran yang akurat mengenai bisnis Anda. Penggunaan laporan kredit dan informasi yang sudah Anda berikan.

Petugas akan mempertimbangkan hal-hal berikut dalam menelaah permohonan Anda:

-Apakah Anda menginvestasikan tabungan atau ekuitas pribadi dalam bisnis anda senilai total minimal 25% atau 50% dari pinjaman yang Anda minta? (Ingatlah bahwa seorang pemberi pinjaman atau investor tidak akan mendanai seluruh bisnis anda.)
-Apakah Anda memiliki catatan kelayakan kredit seperti yang ditunjukkan dalam laporan kredit, riwayat kerja, dan surat rekomendasi
anda? Hal ini sangat penting.
-Apakah Anda memiliki pengalaman dan pelatihan yang memadai untuk menjalankan sebuah bisnis yang sukses?
-Apakah Anda sudah mempersiapkan sebuah proposal pinjaman dan rencana bisnis yang menunjukkan pemahaman dan komitmen Anda terhadap keberhasilan bisnis?
-Apakah bisnis Anda memiliki arus kas yang mencukupi untuk membayar cicilan bulanan dari jumlah pinjaman yang diajukan?

Wednesday, June 15, 2011

Kapan Saya Harus Menyerah?



Sering kita harus mengalami kegagalan yang pahit saat menjalani usaha. Namun karena kita lebih sering diajarkan untuk pantang menyerah, kita pun berusaha untuk terus menerus memperbaiki apa yang telah kita miliki. Lalu apa yang harus dilakukan jika kita merasa telah mencoba berbagai macam cara untuk memajukan usaha tetapi tidak terjadi perubahan yang signifikan? Apa yang harus kita lakukan jika usaha kita terus menerus merugi padahal kita telah mencurahkan segalanya? Apakah kita harus berhenti atau terus melaju?

Keharusan untuk membuat keputusan semacam ini tentunya sangat berat bagi sebagian orang. Jika Anda sekarang berada dalam situasi seperti ini, Anda bisa menggunakan beberapa skenario berikut ini untuk mengetahui apakah Anda memang harus benar-benar berhenti memperjuangkan bisnis yang terus merugi dan beralih ke usaha lain atau terus memperjuangkannya hingga penghabisan.

1. Apakah usaha Anda lebih menjurus ke hobi daripada bisnis yang ‘serius’? Benda-benda kerajinan tangan misalnya jarang sekali bisa digunakan sebagai sebuah konsep bisnis yang bisa menopang penghidupan seorang entrepreneur secara penuh. Atau Anda seorang dengan keahlian memasak hebat yang kebetulan memiliki restoran?
Orang cenderung suka berpikir bahwa antusiasme yang dimiliki oleh seorang penggemar atau kepakaran yang disandang seseorang secara otomatis membuat orang itu bisa mendirikan usaha yang sukses di bidangnya. Namun, tidak semua anggapan itu terbukti benar karena di lapangan, dibutuhkan lebih dari ketrampilan dan kepakaran dalam suatu bidang tertentu saja. Kemampuan entrepreneurial juga mutlak diperlukan di sini.

2. Hanya ada pasar yang amat terbatas untuk produk/ jasa Anda. Memiliki sebuah produk atau jasa yang tersegmentasi dengan spesifik membantu kita untuk lebih fokus. Akan tetapi jika segmen konsumen yang dibidik terlalu terfokus, jumlah konsumen akan menjadi sangat sedikit dan terbatas. Akibatnya? Jumlah keuntungan yang bisa dinikmati juga pada gilirannya akan terbatas pula.

3. Tidak ada sesuatu yang unik tentang konsep usaha Anda dan konsep tersebut tidak memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah. Anda menyukai buah durian dan mendirikan sebuah toko buah yang khusus menjual durian. Tidak hanya sifat usaha yang musiman, tetapi Anda akan sulit untuk bersaing dalam hal harga dengan toko-toko buah yang lebih besar yang memiliki jaringan pasokan yang lebih luas.

4. Jika Anda memiliki sebuah latar belakang dalam industri atau bisnis kemudian setidaknya Anda bisa gunakan semangat yang Anda miliki hingga saat Anda bisa mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan melalui pendidikan, pengamatan, program pelatihan, lokakarya, seminar atau pembimbingan. Anda bisa saja mengerti seluk beluk komputer tetapi bukan berarti Anda pasti akan sukses saat membuka bisnis perbaikan komputer.

5. Bidang industri yang Anda tekuni tengah mengalami pergeseran atau masa lesu yang belum diketahui kapan berakhirnya.

“Kapan saya harus menyerah?” mungkin satu-satunya pertanyaan yang belum pernah terpikirkan saat Anda memulai usaha. Tetapi seiring berjalannya waktu, kita tahu bahwa suatu saat kita akan berada dalam sebuah situasi yang membuat kita memikirkan kemungkinan menutup bisnis yang dijalani.

Tidak ada aturan pasti tentang ini. Meski begitu, Anda bisa tetapkan waktu 12 bulan/ 1 tahun penuh sebagai jangka waktu yang cukup untuk mengetahui apakah bisnis yang ada pantas dipertahankan atau ditinggalkan. Jika Anda telah berbisnis selama 12 bulan tetapi tetap tidak kunjung mendatangkan untung, bisa dipastikan ada yang salah. Cobalah untuk mengevaluasi model pendapatan Anda.

Untuk bisa bertahan, banyak pemilik usaha baru yang belum menghasilkan untung berusaha untuk mendapatkan pinjaman baru. Jika Anda telah menghabiskan modal sebanyak 90 juta selama 10 bulan dan belum mendapatkan keuntungan sedikitpun, orang lain terutama pihak pemberi kredit akan enggan memberikan persetujuan kreditnya karena konsep bisnis Anda belum mendapatkan sambutan positif oleh para konsumen. Dengan situasi semacam itu, sulit untuk mendapatkan pinjaman pendanaan dengan tingkat bunga yang wajar. Meminjam dana dalam keadaan seperti ini hanya akan memperparah masalah. Kartu kredit juga bukan solusi yang tepat untuk mendanai usaha yang sedang sekarat.

Kini apa yang harus dilakukan? Beberapa opsi realistis bisa dipilih. Dapatkan pekerjaan yang bisa menafkahi Anda dan orang-orang tercinta. Atau alihkan fokus Anda pada bidang industri baru yang lebih menjanjikan. Menabunglah dan bangun kembali bisnis Anda dengan keuntungan dari bisnis di bidang baru.(Akhlis)

Alasan Merangkul Persaingan


Pernahkah Anda berpikir bahwa bisnis Anda akan berjalan lebih baik tanpa adanya pesaing-pesaing di luar sana? Bagi sebagian besar orang, persaingan memang sering dipandang sebagai hal yang tidak terlalu menyenangkan, bahkan menjadi momok. Namun, bagi entrepreneur sejati, persaingan bukanlah "hantu" menakutkan yang membayang-bayangi setiap langkahnya. Persaingan bisnis justru dapat digunakan sebagai faktor pendorong kemajuan bisnis.

Bagi Anda yang masih ragu untuk menjadikan persaingan sebagai bagian dari dinamika bisnis yang tak terpisahkan, maka Anda harus membaca 3 alasan pentingnya merangkul persaingan berikut ini.

Persaingan menekan harga dengan tetap menjaga kualitas
Hukum ekonomi akan bekerja dengan baik di sebuah pasar yang suasana kompetisinya sehat dan bergairah. Dengan terciptanya kondisi yang kondusif, setiap perusahaan yang ada dalam pasar tersebut akan mencoba untuk menarik para konsumen dengan melakukan berbagai macam cara seperti memperbaiki kualitas produk/ jasa yang ditawarkan, menjaga harga agar tetap stabil, serta mengembangkan produk/ jasa baru yang lebih mengakomodasi kebutuhan para konsumen.

Peraturan yang ditetapkan pemerintah (yang terlalu mengikat mekanisme pasar) atau hal lainnya yang menyurutkan semangat entrepreneur untuk terjun ke dalam pasar hanya akan membuat pasar menjadi kurang kompetitif. Bila persaingan menurun baik secara kualitas maupun kuantitas, dapat dipastikan bahwa harga akan membubung dan cenderung lebih tidak terkendali, kualitasnya menurun, dan hanya akan muncul produk/ jasa dalam jumlah yang lebih sedikit.

Monopoli, yang merupakan kutub berlawanan dari persaingan yang sehat, akan membuat sebuah pasar menjadi kurang menarik untuk dimasuki karena penyedia/ pemasok tidak akan mendapatkan imbalan apapun jika mereka dapat menurunkan harga atau meningkatkan kualitas untuk menarik lebih banyak konsumen. Dan konsumen juga dalam posisi yang sulit karena tidak mempunyai pilihan lain.

Persaingan mendorong perubahan dan kreativitas
Setiap entrepreneur mencoba untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan tetap menekan harga agar relatif lebih rendah dari para pesaingnya. Di samping itu, mereka juga harus tetap menjaga efisiensi saat bersaing.

Seperti yang kita ketahui, mekanisme pasar biasanya diawali dengan kemunculan sebuah bisnis yang melayani konsumen dalam lingkup pasar tertentu. Bisnis yang pertama kali muncul dan sukses dapat meraup banyak untung kemudian persaingan dimulai saat bisnis lain masuk dan membidik pasar dan konsumen yang sama. Persaingan ini menggiring pelaku bisnis untuk selalu berubah sehingga mereka bisa bertahan dan mendapat tempat di tengah pasar.

Persaingan menjaga bisnis tetap dinamis
Berkat persaingan, entrepreneurship selalu menjadi sebuah topik yang tak akan menjadi menjemukan untuk didiskusikan dan dipraktikkan. Pasar niscaya selalu mengalami perubahan. Persaingan selalu ada di mana-mana. Alih-alih menakutkan bagi kita, elemen risiko dan ketidakpastian dalam entrepreneurship merupakan daya tarik yang membuat entrepreneurship mengasyikkan dari masa ke masa.

Secara sederhana, entrepreneurship bisa diartikan sebagai sebuah proses penemuan yang terus menerus. Setiap kali kita membuat sebuah pilihan bisnis, kita akan mendapatkan tanggapan dengan cepat dari konsumen. Konsekuensi logisnya ada dua: permintaan terhadap produk/ jasa kita naik atau turun. Bila permintaan turun, pasar seolah memberikan isyarat bahwa kita harus mulai memikirkan sebuah produk atau jasa yang berbeda. Bila permintaan naik, harga akan mulai menurun.

Tidak perlu takut untuk mengalami kegagalan atau kerugian. Itu merupakan mekanisme alami yang dilakukan pasar untuk memberitahu Anda agar teus memperbaiki diri atau berpindah ke usaha di bidang yang baru. Pernahkah Anda berpikir bahwa bisnis Anda akan berjalan lebih baik tanpa adanya pesaing-pesaing di luar sana? Bagi sebagian besar orang, persaingan memang sering dipandang sebagai hal yang tidak terlalu menyenangkan, bahkan menjadi momok. Namun, bagi entrepreneur sejati, persaingan bukanlah "hantu" menakutkan yang membayang-bayangi setiap langkahnya. Persaingan bisnis justru dapat digunakan sebagai faktor pendorong kemajuan bisnis.

Bagi Anda yang masih ragu untuk menjadikan persaingan sebagai bagian dari dinamika bisnis yang tak terpisahkan, maka Anda harus membaca 3 alasan pentingnya merangkul persaingan berikut ini.

Persaingan menekan harga dengan tetap menjaga kualitas
Hukum ekonomi akan bekerja dengan baik di sebuah pasar yang suasana kompetisinya sehat dan bergairah. Dengan terciptanya kondisi yang kondusif, setiap perusahaan yang ada dalam pasar tersebut akan mencoba untuk menarik para konsumen dengan melakukan berbagai macam cara seperti memperbaiki kualitas produk/ jasa yang ditawarkan, menjaga harga agar tetap stabil, serta mengembangkan produk/ jasa baru yang lebih mengakomodasi kebutuhan para konsumen.

Peraturan yang ditetapkan pemerintah (yang terlalu mengikat mekanisme pasar) atau hal lainnya yang menyurutkan semangat entrepreneur untuk terjun ke dalam pasar hanya akan membuat pasar menjadi kurang kompetitif. Bila persaingan menurun baik secara kualitas maupun kuantitas, dapat dipastikan bahwa harga akan membubung dan cenderung lebih tidak terkendali, kualitasnya menurun, dan hanya akan muncul produk/ jasa dalam jumlah yang lebih sedikit.

Monopoli, yang merupakan kutub berlawanan dari persaingan yang sehat, akan membuat sebuah pasar menjadi kurang menarik untuk dimasuki karena penyedia/ pemasok tidak akan mendapatkan imbalan apapun jika mereka dapat menurunkan harga atau meningkatkan kualitas untuk menarik lebih banyak konsumen. Dan konsumen juga dalam posisi yang sulit karena tidak mempunyai pilihan lain.

Persaingan mendorong perubahan dan kreativitas
Setiap entrepreneur mencoba untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan tetap menekan harga agar relatif lebih rendah dari para pesaingnya. Di samping itu, mereka juga harus tetap menjaga efisiensi saat bersaing.

Seperti yang kita ketahui, mekanisme pasar biasanya diawali dengan kemunculan sebuah bisnis yang melayani konsumen dalam lingkup pasar tertentu. Bisnis yang pertama kali muncul dan sukses dapat meraup banyak untung kemudian persaingan dimulai saat bisnis lain masuk dan membidik pasar dan konsumen yang sama. Persaingan ini menggiring pelaku bisnis untuk selalu berubah sehingga mereka bisa bertahan dan mendapat tempat di tengah pasar.

Persaingan menjaga bisnis tetap dinamis
Berkat persaingan, entrepreneurship selalu menjadi sebuah topik yang tak akan menjadi menjemukan untuk didiskusikan dan dipraktikkan. Pasar niscaya selalu mengalami perubahan. Persaingan selalu ada di mana-mana. Alih-alih menakutkan bagi kita, elemen risiko dan ketidakpastian dalam entrepreneurship merupakan daya tarik yang membuat entrepreneurship mengasyikkan dari masa ke masa.

Secara sederhana, entrepreneurship bisa diartikan sebagai sebuah proses penemuan yang terus menerus. Setiap kali kita membuat sebuah pilihan bisnis, kita akan mendapatkan tanggapan dengan cepat dari konsumen. Konsekuensi logisnya ada dua: permintaan terhadap produk/ jasa kita naik atau turun. Bila permintaan turun, pasar seolah memberikan isyarat bahwa kita harus mulai memikirkan sebuah produk atau jasa yang berbeda. Bila permintaan naik, harga akan mulai menurun.

Tidak perlu takut untuk mengalami kegagalan atau kerugian. Itu merupakan mekanisme alami yang dilakukan pasar untuk memberitahu Anda agar teus memperbaiki diri atau berpindah ke usaha di bidang yang baru.

Tips Sukses Bisnis di Rumah


Teknologi komunikasi memberi pilihan untuk melakukan pekerjaan yang dapat dikerjakan di rumah. Bagi wanita, selain lebih praktis, pelaku bisnis di rumah juga dapat mengurus keluarga, khususnya anak yang masih kecil.

Namun sebelum terjun langsung pada bisnis yang dikelola di rumah, ada baiknya memperhatikan peluang mencipta bisnis. Simak beberapa hal mengenai peluang kerja di rumah seperti dilansir dari situs Shine.

Jangan mudah tertipu iklan bekerja di rumah
Anda pasti sering kali melihat iklan di internet terkait
pekerjaan yang mengandalkan jaringan internet di rumah Anda.

Biasanya, iklan tersebut berbunyi, 'Saya seorang ibu berpenghasilan jutaan rupiah per bulan, Anda pun bisa seperti saya'. Anda harus waspada terhadap skema tersebut, apalagi jika mengharuskan Anda menginvestasikan sejumlah uang. Kemungkinan besar, iklan tersebut hanya modus penipuan.



Definisikan 'waktu ibu' dan 'waktu berbisnis'.
Menyeimbangkan antara waktu bekerja dan mengurus rumah tangga merupakan hal yang mengagumkan bagi banyak ibu. Namun, Anda harus realistis. Bedakan waktu berbisnis dan mengurusi anak dan rumah tangga. Bantuan orangtua atau jasa pengasuhan anak dapat membantu saat Anda bekerja. Anda juga memerlukan ruangan kerja khusus di rumah, agar tidak terganggu dari tugas-tugas rumah tangga Anda.

Pilih bisnis sesuai modal

Salah satu alasan sebuah permulaan bisnis gagal adalah tidak memiliki cukup modal. Coba realistis terkait modal yang Anda miliki. Jangan mencoba untuk mengembangkan usaha dengan modal yang lebih besar dari yang Anda miliki. Bisnis jasa kecil-kecilan, seperti menulis lepas atau konsultasi, adalah kesempatan ideal karena tidak memerlukan modal besar. Jika Anda tidak memiliki cukup modal untuk mendukung bisnis Anda minimal selama enam bulan sampai satu tahun, Anda harus mempertimbangkan pilihan bisnis lain.

Legalitas bisnis
Mungkin Anda menganggap ini adalah bisnis sampingan, tapi jangan mengabaikan aspek hukum bisnisnya. Banyak pemilik usaha kecil yang tidak mendaftarkan bisnis mereka pada pemerintah agar terbebas dari kewajiban membayar pajak. Namun, Anda tetap harus
memastikan legalitas bisnis Anda.

Rayakan tiap keberhasilan
Sebagai seorang pengusaha, perjalanan bisnis Anda adalah hal yang menarik dan penuh tantangan. Sepanjang jalan bisnis Anda, jangan lupa untuk mengakui prestasi yang dibuat, walaupun kecil. Lihat ke belakang, dan tetaplah terinspirasi untuk terus memotivasi diri mengembangkan bisnis Anda.

Tuesday, June 14, 2011

Menirulah! Jika Ingin Kurangi Resiko


Bagi para entrepreneur pemula, menciptakan sebuah produk atau jasa yang sama sekali baru justru membuat bisnisnya terpapar risiko kegagalan lebih tinggi. Hingga tingkatan tertentu, peniruan atau imitasi malah dapat membuat bisnis baru bertahan dan maju terus, sebagaimana dikemukakan oleh Marty Zwilling di caycon.com.

Namun, imitasi ini bukan sembarang imitasi. Anda bisa saja meniru konsep produk atau layanan yang telah terlebih dahulu sukses di pasaran untuk kemudian menyempurnakan kelemahan-kelemahannya. Zwilling tidak menyarankan Anda semua untuk mengadopsi konsep bisnis orang lain mentah-mentah tetapi lakukan peningkatan yang inovatif kepada sebuah produk atau jasa yang telah terbukti berhasil dan digemari banyak konsumen.

Bukti keberhasilan menggunakan pendekatan ini sudah banyak ditemui di sekitar kita. Amati bagaimana orang Jepang memasuki industri mobil atau bagaimana McDonalds meniru White Castle, atau bagaimana Wal-Mart menyempurnakan konsep bisnis dengan pendekatan volume tinggi dengan harga terjangkau. Setelah Anda memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha baru yang berhasil dengan cara ini, Anda bisa memutuskan apakah teknologi impian Anda masih bisa diterapkan dengan baik dan sesuai atau tidak.

Dalam dunia usaha, peniruan memang tidak mendapatkan tempat. Orang-orang cenderung memandang rendah sebuah usaha baru yang terlihat sebagai klon (salinan/ kopi) dari usaha sejenis yang lebih dahulu ada dan sukses besar. Bahkan di beberapa kasus, orang terpaksa mendirikan sebuah usaha klon karena benar-benar tidak memiliki ide sendiri untuk ditawarkan.

Inilah beberapa alasan mengapa peniruan yang ditambah dengan inovasi akan menyelamatkan usaha Anda di fase awal perkembangannya:

*

Menghindari biaya dalam jumlah tinggi. Secara statistik, biaya yang harus dikeluarkan oleh penemu pertama sebuah teknologi baru setidaknya sepertiga lebih tinggi dari jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh inovator selanjutnya dalam bidang yang sama. Tentunya penemu pertama akan mendapatkan hak paten. Namun persyaratan pemberitahuan hal paten ke khalayak ramai justru membuat peniruan menjadi lebih mudah dan ahli teknologi yang cerdas bisa melindungi hak paten dengan efektif.

*

Belajar dari pesaing dan pengadopsi pertama. Penelitian pasar lebih berguna jika telah ada pasar dan pelanggan yang nyata. Jangan hanya menyalin format yang telah sukses dan strategi yang terbukti manjur tetapi juga belajarlah dari apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan produk/ jasa pesaing. Dengan begitu, Anda bisa menghindari biaya yang tidak perlu.

*

Lebih mudah untuk menemukan investor. Bahkan bank dan investor ekuitas pun lebih senang dengan sebuah model bisnis yang telah terbukti keberhasilannya daripada sebuah model bisnis yang sama sekali baru dan belum terbukti. Mungkin inilah mengapa bank lebih sering menyetujui pembelian waralaba hingga mencapai 70%, sementara itu bank lebih jarang memberikan dukungan keuangan bagi usaha-usaha baru dengan model bisnis yang sama sekali baru dan asing.

*

Peniruan memacu kemajuan. Jika sebuah produk atau proses telah terbukti nilainya, akan ada lebih banyak orang yang mau mengerjakannya, bertekad untuk lebih kompetitif, akan ditemukan cara-cara yang lebih cepat dan mudah untuk meningkatkan basisnya daripada jika satu perusahaan mempertahankan monopoli. Peniru yang baik sering membuat si penemu pertama kewalahan.

*

Coba pasar atau negara baru. Peniru yang baik secara aktif mencari sebuah pasar atau negara baru sebagai inovasi lebih daripada sebagai sebuah teknologi baru. Meskipun dunia semakin kecil dan kecil, sangat sedikit usaha kecil yang bisa mendanai hak paten atau bahkan menjual produknya di seluruh negara yang relevan sekaligus. Jika negara atau pasar itu terletak di negara asal Anda, utamakan untuk menggarapnya lebih dulu.


Tentunya Anda masih harus melaksanakan banyak pekerjaan rumah dan penelitian pasar. Hanya karena sebuah konsep bisa sukses di satu pasar, tidak berarti konsep yang sama akan bisa sukses di pasar lainnya. Selain itu, peniruan yang dilakukan tanpa disiplin operasional yang normal dan perencanaan strategis akan gagal, seperti usaha baru lain yang dikelola dengan buruk.

Singkatnya, jika Anda ingin sukses di tahap awal usaha, salah satu cara terbaik ialah dengan mencontoh bisnis terbaik di sektor usaha yang kita tekuni, kemudian pikirkan bagaimana kita bisa melakukannya dengan cara yang berbeda atau bahkan lebih baik. Inovasi kita bisa saja berupa lokasi yang lebih baik, layanan yang lebih memuaskan, atau penentuan harga yang lebih terjangkau dan rasional, atau kemampuan untuk memberikan fitur teknologi terkini. Setidaknya peniruan akan memberikan peluang untuk meraup laba agar bisnis tetap berjalan dan mempelajari pengalaman untuk bisa mewujudkan impian yang lebih besar. Bisa saja, apa yang kita tiru dari pesaing akan menjadi inovasi yang merebut perhatian pasar.

ENTREPRENEUR MOTIVATION

Collection of Song Lyrics Online

Kumpulan LOGO Online

About LOVE's