Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday, January 26, 2011

5 Kunci Sukses Bisnis Part-Time


Menjalankan bisnis part-time atau paruh waktu merupakan sebuah tantangan usaha yang risikonya tidak dapat dianggap remeh. Di satu sisi, Anda terus melakukan pekerjaan utama, di sisi lain Anda juga harus mempertahankan pekerjaan penuh waktu Anda. Bisnis paruh waktu sebaiknya juga dipersiapkan untuk mendatangkan keuntungan finansial. Berikut adalah lima kunci sukses dan strategi agar bisnis paruh waktu Anda berjalan sukses:

1. Pahami investasi Anda
Hal pertama yang harus Anda ketahui adalah makna "paruh waktu". Seberapa lama paruh waktu yang Anda punya? Apakah 10 jam per minggu? Lima belas jam, atau tiga puluh jam? Jika Anda juga punya kegiatan rutin, maka pembagian waktu adalah hal yang mutlak perlu.

Selain waktu, investasi yang Anda miliki adalah rencana. Buatlah perencanaan dalam bentuk dokumen tertulis. Dokumen ini harus menjelaskan tujuan dan harapan Anda akan bisnis paruh waktu yang Anda jalankan. Tuliskan juga di dalamnya, berapa banyak jam setiap minggunya yang Anda siapkan untuk mengatur bisnis sampingan ini. Dokumen ini juga harus memuat rencana mencapai tujuan bisnis. Sesuaikan dengan jenis bisnis Anda. Pikirkan, berapa lama kira-kira waktu yang diperlukan hingga Anda bisa menikmati keuntungan usaha. Jangan remehkan kesulitan jenis usaha. Jika usaha yang Anda jalankan terbilang rumit, tentu Anda perlu menyiapkan tenggat waktu yang lebih lama.

2. Minta dukungan keluarga dan teman
Bisnis paruh waktu akan menyita waktu dan mengurangi waktu Anda bersama keluarga. Sampaikan pada mereka dengan penuh pengertian. Beri tahu keluarga Anda akan keinginan dan alasan Anda melakukan bisnis ini. Jelaskan pada pasangan atau anak-anak mengenai mimpi-mimpi Anda. Atau, jika memungkinkan, ada baiknya jika Anda melibatkan mereka dalam proses bisnis. Intinya, menangkan hati mereka untuk mendapatkan dukungan moril.

3. Kelola waktu Anda dengan efektif
Dalam bisnis paruh waktu, biasanya Anda yang harus mengikuti jadwal klien Anda. Anda tidak selalu dapat menetapkan jadwal seperti yang Anda mau. Mengatur waktu adalah hal penting untuk mencapai keberhasilan. Disiplinlah dalam melaksanakan perencanaan yang sudah Anda buat. Bangun pagi lebih awal, dan tidur lebih larut. Tanpa penjadwalan yang tepat, bisnis tidak akan berhasil. Manfaatkan aplikasi manajemen waktu. Sortirlah tugas-tugas yang memerlukan prioritas, perhatikan tanggal jatuh tempo, dan tulislah reminder serta berbagai jadwal meeting di buku harian bisnis Anda.

Satu hal penting dalam menjalankan bisnis paruh waktu adalah menanggapi kebutuhan klien secara tepat waktu. Saat sedang sibuk rutinitas harian, Anda mungkin tidak sempat menjawab e-mail atau telepon dengan segera. Untuk mengatasi ini, gunakanlah teknologi internet misalnya Google Voice. Aplikasi ini adalah salah satu aplikasi yang paling populer untuk mengatur usaha paruh waktu.

4. Panduan ahli
Ada satu penyakit yang sering menyerang bisnis paruh waktu. Resiko usaha yang terbilang rendah bisa berarti rendah pula dalam hal penghargaan. Penghargaan yang rendah ini bisa jadi akan membuat Anda malas mempromosikan bisnis Anda. Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membangun hubungan dengan seorang “mitra akuntabilitas". Orangnya bisa siapa saja, misalnya seorang trainer bisnis, pasangan Anda, teman, atau bahkan tetangga sebelah rumah. Masalahnya, tidak ada orang yang
“menagih” atau berperan menjadi bos tempat kita mempertanggungjawabkan usaha kita. Karena itulah, kita perlu memiliki seseorang untuk melaporkan bisnis yang telah kita lakukan. Anda perlu seseorang untuk membuat Anda berada pada jalur bisnis yang tepat. Partner akuntabilitas ini perlu memiliki ketajaman analisis bisnis, dapat dipercaya, mau tahu rencana-rencana Anda, cara mencapainya, serta punya solusi jika Anda menemukan hambatan.

5. Hargai kegagalan
Thomas Alva Edison mengetahui rasanya 1.000 kali gagal, hingga akhirnya bola lampu buatannya dapat menyala. Anda juga perlu mengetahui rasanya gagal agar Anda dapat belajar dari kegagalan itu. Pemilik usaha paruh waktu cenderung banyak belajar lebih banyak dari kegagalan. Kegagalan memang bukanlah pilihan yang menyenangkan. Namun Anda perlu memandang kegagalan sebagai semacam acara seminar atau pelatihan bisnis yang akan mengantarkan Anda pada kesuksesan. (*/inc.com)

Monday, January 24, 2011

Etika Terbaik dalam Melakukan Telepon Bisnis


Untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis Anda ke arah yang lebih baik, kadang interaksi dengan klien atau pelanggan lewat telepon memang diperlukan. Interaksi lewat telepon akan memudahkan berbagai perencanaan, membantu efektivitas kerja, bahkan dapat membangun peluang bisnis baru. Karena itulah, pelaku bisnis perlu mempraktikkan kecakapan bicara lewat telepon.

Nyatanya, berkomunikasi dengan klien atau para pelanggan via telepon bukanlah perkara mudah. Diperlukan pendekatan yang khusus agar pembicaraan Anda dengan mereka dapat berjalan efektif dan sukses. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan telepon bisnis.

1. Gunakan nama depan Anda saat memperkenalkan diri. Ini merupakan bentuk lain dari salam pembuka yang ramah dan hangat dalam standar bisnis profesional.
2. Jika klien atau pelanggan menelepon Anda duluan, cobalah untuk tidak membiarkan mereka menunggu terlalu lama. Bila Anda tidak bisa membantunya secepat mungkin, katakan padanya bahwa Anda akan menelponnya kembali.
3. Bersikaplah sabar dan bersahabat. Dengarkan secara seksama hal-hal yang klien atau pelanggan sampaikan. Hindari menyela atau melontarkan jawaban sebelum klien atau pelanggan menyelesaikan pembicaraannya.
4. Segera tindak lanjuti telepon dari klien atau pelanggan. Ini penting untuk meningkatkan kepercayaan dari mereka sekaligus menunjukan bentuk pelayanan terbaik dari Anda.
5. Cobalah untuk bersuara lembut dan ramah saat berinteraksi via telepon dengan mereka. Seringlah menyapa dengan menyebut namanya setiap kali Anda meneleponnya.
6. Tersenyumlah setiap kali Anda berbicara dengan di telepon. Karena, meskipun senyum Anda tidak terlihat, namun suara dan nada bicara Anda akan terdengar lebih menyenangkan jika dibandingkan dengan bicara tanpa tersenyum.
7. Hindari menerima telepon dengan terburu-buru. Jika Anda merasa tidak mampu menangani telepon yang masuk dengan baik, biarkanlah mesin penjawab yang menjawabnya sampai Anda benar-benar siap menerima telepon.
8. Tidak ada salahnya jika Anda ingin menelepon mereka hingga beberapa kali untuk menindaklanjuti beberapa proses bisnis atau memperkenalkan sebuah produk. Tapi jangan terlalu sering, karena bisa jadi Anda malah dicap sebagai pengganggu. Jika klien atau pelanggan merasa terganggu, risikonya Anda malah jadi kehilangan peluang.

Sunday, January 23, 2011

13 Strategi Rapat Efektif


Rapat merupakan salah satu cara berkomunikasi dalam sebuah organisasi. Di sebuah perusahaan, rapat juga berfungsi untuk membantu para manajer dalam memantau kinerja operasional anak buahnya, atau dalam melakukan koordinasi dengan bawahan atau tim yang lain. Walaupun demikian penting, rapat juga kadang menjadi kegiatan yang menyita energi dan banyak waktu. Ini terjadi jika rapat tidak berjalan efektif.

Efektivitas dan keberhasilan sebuah rapat, secara langsung dipengaruhi oleh kecermatan pemimpin rapat dan peserta rapatnya. Sering kali sebuah rapat tidak menghasilkan keputusan atau kesimpulan apa-apa. Rapat yang tidak menghasilkan keputusan, merupakan rapat yang tidak didukung dengan perencanaan yang baik. Lalu bagaimana caranya agar rapat dapat terselenggara secara efektif dan membuahkan hasil? Berikut ini adalah cara agar rapat dapat berjalan dengan efektif.

1. Tentukan apakah memang perlu diadakan rapat. Ini penting diketahui, karena sering kali beberapa permasalahan atau kordinasi dapat diselesaikan melalui diskusi singkat sambil lalu saja. Bila tidak ada yang sangat perlu dibahas, didiskusikan, atau dieavaluasi bersama-sama, maka sebaiknya tidak perlu mengadakan rapat.

2. Tetapkan tujuan atau target rapat. Ini perlu untuk membuat rapat berjalan pada koridornya.

3. Tentukan waktu rapat. Sesuaikan waktu rapat dengan agenda pembicaraan. Jangan sampai waktu rapat jadi berlama-lama sehingga memakan jatah waktu untuk mengerjakan yang lain.

4. Siapkan agenda atau daftar acara. Mintalah salah satu rekan kerja Anda untuk mempersiapkan daftar acara rapat secara tertulis. Dalam agenda itu cantumkan juga topik yang ingin dibahas dalam rapat, nama peserta yang hadir, waktu dan tempat lokasi rapat, dan hal-hal yang perlu di bawa oleh para peserta.

5. Mulai dan akhiri rapat tepat waktu. Ciptakan reputasi sebagai seseorang yang memulai dan mengakhiri rapat sesuai jadwal. Dengan demikian rekan kerja akan menaruh respek kepada Anda. Jika ada peserta rapat yang datang terlambat, peserta yang lain tidak perlu menunggu.

6. Minimalkan jumlah peserta yang hadir. Rapat akan lebih efektif jika menghadirkan peserta tidak lebih dari 6–7 orang. Hasil keputusan akan sulit dicapai bila peserta yang hadir terlalu banyak.

7. Catatlah jalannya rapat. Pastikan semua topik dibahas, dan arahkan rapat ke arah pengambilan keputusan. Tetaplah berada pada agenda yang telah disiapkan. Pastikan semuanya terkendali.

8. Peserta rapat mungkin memiliki pandangan yang berbeda mengenai sesuatu. Untuk dapat mengakomodasi kepentingan organisasi, galilah potensi semua peserta. Rapat akan timpang dan kurang sehat jika semua topik didominasi oleh satu-dua orang saja. Rapat harus dapat mengakomodasi suara semua peserta rapat.

9. Kelola konflik dengan bijak. Bila rapat cenderung diselingi perdebatan antarsesama rekan kerja, pertimbangkanlah untuk mengundang seorang yang
bisa bersikap netral untuk jadi penengah dalam rapat tersebut.

10. Take a break. Kerumitan agenda rapat membuat peserta jenuh atau otak mereka jadi lelah. Izinkan peserta untuk keluar, agar sekembalinya mereka dari rehat, rapat dapat dilanjutkan kembali dengan ide-ide segar.

11. Buat kesimpulan hasil akhir rapat. Mintalah salah satu rekan kerja Anda untuk membuat catatan hasil rapat. Catatan tersebut berupa keputusan yang telah diambil dan ditetapkan, beberapa hal yang telah disetujui, serta beberapa strategi yang patut dijalani. Bagikan salinan catatan tersebut kepada peserta rapat yang hadir.

12. Kembangkan rencana tindak lanjut dan berikan penugasan atas strategi yang telah ditetapkan.

13. Evaluasi hasil rapat. Biasakan untuk mengevaluasi setiap rapat yang telah dijalani. Ini penting agar Anda bisa mencari tahu letak kekurangan rapat tersebut dan dapat memperbaikinya di kemudian hari.

Wednesday, January 19, 2011

Tren Bisnis Generasi G: Aksi Kebaikan Acak


Anda mungkin sudah mengenal istilah “generasi Y”, yang merujuk pada generasi yang lahir setelah tahun 1980. Tetapi pernahkah Anda dengar istilah “generasi G”? Istilah ini mengacu pada generasi yang menyukai kedermawanan (G dari “generosity” - kedermawanan). Generasi seperti ini memang tidak hanya dibatasi dalam hal umur saja tetapi lebih ke pola pemikiran.

entrepreneur_gBanyak aksi yang menunjukkan kepedulian yang tulus dan ini bisa menjadi sebuah celah yang bisa dimanfaatkan entrepreneur untuk memperkenalkan mereknya. Keinginan para konsumen untuk mendapatkan sentuhan manusia yang penuh kebaikan yang tidak dibuat-buat dan spontan semakin meningkat juga menjadi sebuah cara alternatif untuk merebut hati lebih banyak konsumen. Tren ini bisa diamati di pasar Amerika Utara, Eropa dan Jepang.

Untuk pemilik merek, strategi aksi kebaikan acak yang memiliki tujuan mulia dan tulus perlahan tidak lagi dipandang sebelah mata. Banyak yang berpendapat bahwa strategi semacam itu lebih mampu menawarkan kepuasan yang tidak ternilai dan ikatan batin yang lebih mendalam di benak konsumen. Tak hanya itu, merek yang menggunakan strategi ini lebih berpeluang untuk diasosiasikan dengan kharisma dan kasih sayang.

Dengan menggunakan tren aksi kebaikan acak seperti ini merek kita akan dapat memberikan apa yang konsumen sedang butuhkan. Untuk itu media sosial harus dimanfaatkan karena memungkinkan kita mengetahui suasana hati konsumen yang menjadi target pasar.

Jejaring sosial juga menyebarkan aksi kebaikan acak dengan lebih luas karena konsumen akan memberitahukan kepada teman-teman dan pengikut tentang berita baik yang tak terduga tersebut.

Berikut merupakan 2 kasus penggunaan strategi aksi kebaikan acak yang patut ditiru atau diterapkan dalam bisnis:
* Sebuah layanan pengiriman bunga bernama Interflora meluncurkan sebuah kampanye via media sosial di Inggris yang didesain untuk memberikan kejutan yang sangat indah bagi pengguna Twitter dengan mengirimkan bunga. Sebagai bagian dari kampanye tersebut, Interflora memantau Twitter untuk menemukan para pengguna yang dipercaya membutuhkan hiburan yang dapat mencerahkan hari mereka. Setelah ditemukan, Interflora akan menghubungi pengguna terpilih tersebut melalui Twitter dan mengirimkan karangan bunga sebagai kejutan.

* Maskapai penerbangan Belanda KLM menggagas sebuah kampanye via Foursquare yang dinamai “How Happiness Spreads” untuk memberikan penumpangnya hadiah yang tak terduga dan terkustomisasi di bandara. Selama November 2010, begitu seseorang masuk ke lokasi KLM via Foursquare dalam jaringan bandaranya, Tim Kejutan KLM akan menemukan via online informasi mengenai latar belakang orang tersebut sehingga bisa diketahui jenis hadiah apa yang bisa diberikan sebelum orang tersebut terbang. Misalnya, seorang pelancong mengeluh di Twitter ia akan melewatkan sebuah pertandingan sepakbola saat harus berada di New York. Tim Kejutan kemudian akan berinisiatif untuk mengirmkan kepada pengguna ini sebuah buku panduan Lonely Planet New York City yang telah ditandai untuk menunjukkan semua tempat di New York yang menyiarkan pertandingan tersebut.

Monday, January 17, 2011

Memasarkan Bisnis dengan Facebook


Pernahkah terlintas di benak Anda memasarkan bisnis dengan Facebook? Seperti yang kita ketahui bahwa demam Facebook telah melanda Indonesia, baik dari kalangan anak-anak sampai dengan kalangan orang dewasa.

Fenomena ini tentunya dimanfaatkan dengan baik oleh para pebisnis untuk memasarkan produk/ jasa yang mereka jual ataupun untuk mengenalkan website atau blog mereka pada pengguna Facebook.

Berikut tips untuk mengoptimalkan penggunaan Facebook sebegai media pemasaran online:
* Buatlah profil khusus untuk mewakili bisnis Anda di Facebook. Gunakan foto profil yang menarik dan selalu update wall Anda secara reguler.
* Selalu tambah teman Anda setiap hari secara rutin sehingga Anda dapat memulai jaringan dengan calon konsumen Anda.
* Buatlah grup mengenai bisnis Anda dan atau cari grup relevan dengan bisnis yang Anda geluti.
* Buat halaman khusus untuk bisnis Anda, lalu sarankan ke teman. Mulailah update halaman secara rutin, isikan produk-produk baru, foto, event, atau artikel yang menarik.
* Upload foto produk lalu tag teman-teman Anda. Jangan lupa beri keterangan harga dan bagaimana cara memesan produk tersebut.

Saturday, January 15, 2011

3 Kunci Temukan Gairah Entrepreneurship Sejati


Perjalanan menjadi entrepreneur tidak hanya mengenai sebuah pencapaian ekonomi atau sosial, tetapi lebih luas dari itu. Entrepreneurship bagi sebagian orang lebih cenderung pada panggilan jiwa. Panggilan jiwa tersebut menjadi dasar yang sangat kokoh untuk menjalani dunia bisnis yang persaingannya sangat ketat. Panggilan ini sering disebut sebagai true passion atau gairah sejati seseorang. Ibarat sebuah pohon, entrepreneur yang memiliki gairah sejati memiliki akar yang menghunjam dalam ke tanah, membuatnya tahan terhadap hembusan angin kencang. Dan bagaikan sebuah mobil, gairah menjadi sebuah kemudi yang menentukan arah kita untuk mencapai tujuan.

Sebagai seorang entrepreneur, untuk mencapai kesuksesan pertama kita harus mengenali gairah sejati kita masing-masing. Namun, salah satu hal terpenting untuk sebagian besar orang ialah kembali membahas pertanyaan dasar seperti:

* Mengapa saya di sini?
* Apakah alasan saya untuk hidup dan berada di sini?
* Apa sumbangsih penting yang akan saya berikan?

Saat seseorang buta tentang apa yang harus dilakukan dalam kehidupan, hal terbaik yang ia bisa lakukan ialah tidak melakukan apapun. Selama saat-saat yang sulit seperti ini, seorang justru tidak seharusnya membuat keputusan yang akan memberikan dampak besar pada kehidupannya. Carilah pengetahuan tentang diri Anda terlebih dahulu.

Tekanan-tekanan kehidupan cenderung menyebabkan orang menjalani kehidupan tanpa semangat, yang akhirnya menggiring kepada kepecundangan. Kehidupan yang biasa-biasa saja sudah terasa lebih dari cukup, seperti seorang anak sekolah yang sudah puas dengan nilai-nilainya yang sedang/ rata-rata dan masuk sekolah hanya agar lulus secepatnya. Atau tim basket yang puas dengan prestasi mereka sepanjang mereka tidak terdegradasi. Hal-hal seperti inilah yang menjadi musuh yang harus ditaklukkan sebelum mensabotase kehidupan kita.

Berikut ini ialah 3 poin kunci yang dikemukakan oleh Genevia Gee Fulbright mengenai bagaimana kita menemukan gairah sejati tersebut sementara pada saat yang sama juga bersikap jujur pada diri sendiri dan setia pada tujuan kita:

* Diam dan tatap cermin
Agar dapat menemukan gairah sejati kita, kita harus bercermin dan memperhatikan diri tak hanya secara fisik tetapi lebih mendalam. Batin kita. Saat kita benar-benar memperhatikan diri kita, kemampuan dan bakat kita, kita akan lebih mudah untuk mendapatkan pandangan yang lebih sesuai tentang gairah dalam hidup. Adakah sesuatu yang akan kita lakukan jika kita memiliki waktu luang? Hal apa yang sering kita lakukan tanpa banyak berpikir? Apakah itu menulis? Jika iya, maka kemungkinan besar kita adalah penulis. Apakah itu bisnis? Maka kemungkinan besar kita adalah pebisnis. Jadi mulailah hari dengan bercermin dan bertanya pada diri sendiri apakah dan siapakah diri saya ini.

* Nikmati yang sudah dimiliki
Hal apakah tentang sifat manusia yang menyebabkan kita selalu mengabaikan hal-hal yang sudah kita miliki? Pebisnis cenderung bisa melihat siapa saja yang berbakat dalam potensi berpromosi tetapi sangat jarang menemukan bakat di depannya sendiri. Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau dari rumput kita. Kenali kelebihan dalam diri dan sekitar kita dan gunakan sebaik-baiknya daripada terus menerus memandang dan memburu tanpa henti hal yang tidak kita miliki. Masyarakat kita harus diakui telah membentuk dan mengkondisikan kita sebagai pengikut, bukan pemimpin. Itulah mengapa banyak kita temui orang-orang yang sebenarnya hebat dan mampu tetapi belum mampu menunjukkan prestasi mereka secara maksimal. Maka dari itu, terimalah diri kita apa adanya, gunakan kelebihan kita dengan optimal.

* Kejarlah gairah
Salah satu unsur yang hilang di kehidupan modern ialah gairah hidup. Banyak orang hanya menghabiskan waktu bercanda, menjalani kehidupan tanpa tekad dan gairah dalam benak mereka. Inilah waktunya bagi orang untuk mulai bangkit dan menunjukkan keunikan mereka sendiri dan berhenti berkata ‘tidak’ pada tantangan yang diberikan.

Sebagai entrepreneur, kita harus mengejar gairah sejati kita karena hanya itulah jalan menuju keberhasilan dan kepuasan hakiki. Jadi,siapkah Anda mengejar gairah sejati Anda?

Sunday, January 9, 2011

Alasan Orang takut Membeli


Agar penjualan bagus, Anda perlu mengenali hal-hal yang bisa membuat orang takut atau bahkan tak mau membeli produk Anda. Berikut 10 hal yang membuat orang takut membeli produk Anda.

1. Pembawaan Anda
Anda terkesan memaksa, tidak peduli orang lain, datang di waktu yang tidak tepat. Solusi: Datanglah seperti seorang penasihat ahli.

2. Takut membuat kesalahan
Anda hanya menjelaskan dari sisi bagusnya, dan menyembunyikan kelemahannya. Solusi: Klien adalah teman, perlakukan dengan baik dan adil.

3. Merasa akan dibohongi
Bila seseorang pernah tertipu biasanya ia tak mudah percaya dan bersikap defensif. Solusi: Jaga integritas Anda, jangan terlalu agresif.

4. Akan menambah utang
Klien takut rugi jika menambah pengeluaran. Solusi: Coba tawarkan sesuatu dengan benefit lebih tinggi daripada nilai yang diinvestasikan.

5. Khawatir kehilangan muka
Jika presentasi kurang simpatik, klien akan malu atau merasa bersalah. Solusi: Jangan menyalahkan pelanggan jika memakai produk lain yang berkualitas kurang bagus. Buat orang merasa penting, berikan empati kepada mereka.

6. Takut ketidaktahuan
Jika produk Anda baru bagi klien, jangan memberi kesan Anda lebih pintar daripada dia. Solusi: Gunakan teknik consultative selling atau educative selling.

7. Jera pengalaman buruk masa lalu
Klien enggan mengulangi pengalaman buruknya. Solusi: Tangani dengan hati-hati agar pengalaman buruk itu tidak menutup kemungkinan untuk membeli produk Anda.

8. Dihantui prasangka sendiri
Prasangka buruk bisa menutup kesempatan Anda. Solusi: Usahakan hadir sebagai teman, bukan sebagai penjual.

9. Terpengaruh informasi atau pengalaman orang ketiga
Pengalaman buruk orang ketiga membuat klien ragu dengan produk Anda. Solusi: Hadir dengan empati, gunakan consultative selling. Misalnya Anda menawarkan produk MLM. Sebaiknya jangan bilang presentasi, tetapi katakan Anda mau berkonsultasi apakah produk yang Anda ikuti bagus atau tidak. Tentu dia akan membantu menganalisanya.

10. Takut akan kata-kata Anda
Istilah-istilahnya sangat berbau bisnis atau ilmiah. Solusi: Pilih kata-kata yang tidak menakutkan. Misalnya, harga -diganti total investasi. Uang muka -diganti tanda jadi. Bayar bulanan -diganti cicilan. Perjanjian -diganti formulir. (*/Kompas)

Friday, January 7, 2011

Persiapan Negosiasi Ala Bill Gates


Di tahun 1980, Bill Gates baru berusia 24 tahun dan hendak mengadakan negosiasi dengan perusahaan raksasa IBM. Saat itu Microsoft hanyalah perusahaan kecil dengan aset sekitar 7 juta dolar AS. Apabila dibandingkan IBM, Microsoft bukanlah tandingan yang sepadan. Kala itu, IBM berhasil menikmati angka penjualan yang fantastis yaitu sebesar 30 miliar dolar AS per tahun.

“Big Blue”, begitu IBM mendapat julukan, berniat untuk memperoleh hasil karya Microsoft untuk melapangkan jalannya mengembangkan komputer personal. IBM menganggap Microsoft -yang lebih kecil- dapat dijadikan sebagai sebuah batu loncatan untuk mempermulus usaha tersebut.

Saat perundingan dilaksanakan, Gates selaku pucuk pimpinan Microsoft dengan sangat cerdik mempersiapkan strategi dalam menghadapi IBM. IBM berkeinginan untuk membeli sebuah sistem operasi dari Microsoft senilai 175.000 dolar AS. Gates, yang menyadari bahwa IBM akan menggunakan kode program Microsoft dalam berbagai mesin kelak, menolak mentah-mentah tawaran IBM.

Tak hanya menolak, Gates juga berhasil membujuk IBM untuk masuk dalam ‘perangkap’ yang dibuatnya sendiri. Gates bersikukuh memegang kepemilikan atas MS DOS, dan lebih memilih untuk menunggu pemasukan royalti. Selain itu, Gates juga mempertahankan haknya untuk memberikan lisensi penggunaan MS DOS kepada pihak lain selain IBM. Hasil negosiasi ini terbukti sangat merugikan IBM dalam berbagai aspek, terutama keuangan.

Tentu Anda penasaran apa yang dilakukan Bill Gates hingga ia mampu menaklukkan raksasa industri komputer IBM dalam sebuah negosiasi. Inilah 3 prinsip negosiasi yang Gates gunakan saat itu, dan yang sebaiknya Anda gunakan juga mulai sekarang:

Prinsip 1: Tetapkan tujuan dan atur pikiran
Tanyakan pada diri sendiri sebelum memulai sebuah negosiasi, “Apa yang saya inginkan dan raih dari perundingan ini?” Tuliskan tujuan dan pikiran Anda di atas selembar kertas, dan bawalah selama perundingan.

Prinsip 2: Tetapkan batasan
Tentukan batasan Anda. Pikirkan tentang tawaran terbaik apa yang bisa Anda terima di dalam negosiasi tersebut. Kemudian pikirkan tentang tawaran terburuk yang bisa muncul dari pihak yang dihadapi. Batasan paling minimum seperti apakah yang bisa Anda terima? Hal maksimal apakah yang hendak Anda capai? Dengan mengetahui batasan-batasan penting ini sebelum memasuki arena perundingan, lebih kecil kemungkinan Anda untuk terhanyut dengan tawaran pihak lawan dan menyerahkan terlalu banyak hal untuk mendapatkan terlalu sedikit hal.

Prinsip 3: 'Baca' pikiran pihak lawan
Hal apa yang pihak lawan inginkan dari negosiasi tersebut? Apakah target minimal atau maksimalnya? Patut dicamkan juga bahwa hal yang menurut kita sepele bisa dianggap lawan sebagai sesuatu yang sangat berharga. Anda bisa pertimbangkan untuk mengorbankan hal-hal yang kurang vital tersebut untuk mencapai hal yang lebih krusial dari pihak lawan.

Ketiga prinsip di atas memang bukan aturan baku yang mutlak dan bersifat mengikat. Namun, dengan melaksanakannya kita akan lebih berpeluang untuk memenangkan pertarungan di meja perundingan.

Thursday, January 6, 2011

Haruskan Jadi Pengusaha Sejak Usia Muda?


Menurut mitos modern, ciri-ciri calon pengusaha berhasil umumnya didominasi kaum pria yang kutu buku berusia 20-an, tidak dewasa, dan tinggal selangkah lagi menuju kesuksesan dan ketenaran. Hal tersebut muncul seiring dengan mencuatnya nama-nama seperti Bill Gates, Marc Andreessen pendiri Netscape, para lelaki Google, Larry Page dan Sergey Brin. Meskipun cerita mereka cocok dengan mitos yang ada, tetapi hampir semua stereotip tersebut salah.

woman-ent1Buktinya, saat ini di Amerika Serikat perempuanlah yang menjadi kekuatan penggerak di balik banyaknya bisnis baru. Pusat Riset Bisnis Perempuan di sana bahkan menyatakan perkembangan bisnis yang dimiliki perempuan tumbuh hampir dua kali lipat daripada kebanyakan perusahaan yang ada. Mereka mempekerjakan lebih dari 12,8 juta pegawai. Menghabiskan 550 juta dollar AS (sekitar Rp 5,17 triliun) untuk gaji dan tunjangan karyawan, serta membukukan penjualan akhir 1,9 triliun dollar AS (sekitar Rp 17,86 triliun).

Mitos entrepreneurship pun jadi penting karena dapat mengendurkan semangat mereka yang tidak memenuhi kriteria. Namun, meskipun tidak sesuai, pengusaha perempuan telah mengucurkan jutaan dollar AS ke dalam perekonomian Amerika dan dunia. Lalu, yang terpenting, mereka melakukan segala sesuatu dengan aturan main sendiri!

Aturan dari segi usia sangat bisa dipatahkan. Jill Blashack Strahan, misalnya. Ia memulai Tastefully Simple di usia 37. Saat itu ia telah menikah dan punya anak. Menurutnya, usia matang adalah salah satu kunci keberhasilan. "Waktu muda, saya tidak mengenali siapa diri saya sebenarnya," ujar Jill. "Sedangkan untuk jadi pemimpin yang hebat, kita harus mengetahui diri kita dengan baik."

Menurut penelitian Simon Parker, dosen ekonomi dan kewiraswastaan di University of Durham, Inggris, sebagian besar bisnis yang dimiliki pengusaha berusia matang memiliki kecenderungan bertahan lama. Usia rata-rata pemimpin perusahaan yang ada dalam Inc. 500, daftar perusahaan swasta dengan pertumbuhan tercepat, adalah 43 tahun. Pengusaha tertua Doris Drucker memulai perusahaan pertamanya saat berumur 82 tahun.

Meski demikian, ada anggapan bahwa menjadi pengusaha harus dimulai sejak muda, karena hanya orang muda yang cukup berani mencoba sesuatu dengan tingkat kegagalan tinggi. Namun, ternyata pengalaman biar bagaimanapun juga, terbukti akan jauh lebih berharga dibandingkan dengan keberanian yang bodoh. (*/Kompas)

Tuesday, January 4, 2011

3 Alasan Merangkul Persaingan

Pernahkah Anda berpikir bahwa bisnis Anda akan berjalan lebih baik tanpa adanya pesaing-pesaing di luar sana? Bagi sebagian besar orang, persaingan memang sering dipandang sebagai hal yang tidak terlalu menyenangkan, bahkan menjadi momok. Namun, bagi entrepreneur sejati, persaingan bukanlah "hantu" menakutkan yang membayang-bayangi setiap langkahnya. Persaingan bisnis justru dapat digunakan sebagai faktor pendorong kemajuan bisnis.

Bagi Anda yang masih ragu untuk menjadikan persaingan sebagai bagian dari dinamika bisnis yang tak terpisahkan, maka Anda harus membaca 3 alasan pentingnya merangkul persaingan berikut ini.

Persaingan menekan harga dengan tetap menjaga kualitas
Hukum ekonomi akan bekerja dengan baik di sebuah pasar yang suasana kompetisinya sehat dan bergairah. Dengan terciptanya kondisi yang kondusif, setiap perusahaan yang ada dalam pasar tersebut akan mencoba untuk menarik para konsumen dengan melakukan berbagai macam cara seperti memperbaiki kualitas produk/ jasa yang ditawarkan, menjaga harga agar tetap stabil, serta mengembangkan produk/ jasa baru yang lebih mengakomodasi kebutuhan para konsumen.

Peraturan yang ditetapkan pemerintah (yang terlalu mengikat mekanisme pasar) atau hal lainnya yang menyurutkan semangat entrepreneur untuk terjun ke dalam pasar hanya akan membuat pasar menjadi kurang kompetitif. Bila persaingan menurun baik secara kualitas maupun kuantitas, dapat dipastikan bahwa harga akan membubung dan cenderung lebih tidak terkendali, kualitasnya menurun, dan hanya akan muncul produk/ jasa dalam jumlah yang lebih sedikit.

Monopoli, yang merupakan kutub berlawanan dari persaingan yang sehat, akan membuat sebuah pasar menjadi kurang menarik untuk dimasuki karena penyedia/ pemasok tidak akan mendapatkan imbalan apapun jika mereka dapat menurunkan harga atau meningkatkan kualitas untuk menarik lebih banyak konsumen. Dan konsumen juga dalam posisi yang sulit karena tidak mempunyai pilihan lain.

Persaingan mendorong perubahan dan kreativitas
Setiap entrepreneur mencoba untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan tetap menekan harga agar relatif lebih rendah dari para pesaingnya. Di samping itu, mereka juga harus tetap menjaga efisiensi saat bersaing.

Seperti yang kita ketahui, mekanisme pasar biasanya diawali dengan kemunculan sebuah bisnis yang melayani konsumen dalam lingkup pasar tertentu. Bisnis yang pertama kali muncul dan sukses dapat meraup banyak untung kemudian persaingan dimulai saat bisnis lain masuk dan membidik pasar dan konsumen yang sama. Persaingan ini menggiring pelaku bisnis untuk selalu berubah sehingga mereka bisa bertahan dan mendapat tempat di tengah pasar.

Persaingan menjaga bisnis tetap dinamis
Berkat persaingan, entrepreneurship selalu menjadi sebuah topik yang tak akan menjadi menjemukan untuk didiskusikan dan dipraktikkan. Pasar niscaya selalu mengalami perubahan. Persaingan selalu ada di mana-mana. Alih-alih menakutkan bagi kita, elemen risiko dan ketidakpastian dalam entrepreneurship merupakan daya tarik yang membuat entrepreneurship mengasyikkan dari masa ke masa.

Secara sederhana, entrepreneurship bisa diartikan sebagai sebuah proses penemuan yang terus menerus. Setiap kali kita membuat sebuah pilihan bisnis, kita akan mendapatkan tanggapan dengan cepat dari konsumen. Konsekuensi logisnya ada dua: permintaan terhadap produk/ jasa kita naik atau turun. Bila permintaan turun, pasar seolah memberikan isyarat bahwa kita harus mulai memikirkan sebuah produk atau jasa yang berbeda. Bila permintaan naik, harga akan mulai menurun.

Tidak perlu takut untuk mengalami kegagalan atau kerugian. Itu merupakan mekanisme alami yang dilakukan pasar untuk memberitahu Anda agar teus memperbaiki diri atau berpindah ke usaha di bidang yang baru.

Saturday, January 1, 2011

Tapping Your Entrepreneurial IQ

Mindset: Tapping Your Entrepreneurial IQ is the first in a series of online learning programs that enable aspiring entrepreneurs to tap directly into the knowledge and experience gathered from some of today’s most successful entrepreneurs:

* Craigslist founder Craig Newmark
* E-Myth author Michael Gerber
* Inc 500 winner Chuck Halberg
* Pulitzer nominee Clifton Taulbert
* Emmy winner Jim Stovall
* Serial inventor John Osher

Distilled from more than 200 hours of on camera interviews, Mindset provides an inside look at the underlying beliefs and the behavior that enables entrepreneurs to recognize opportunities and the mindset that enables them to succeed. In this program you will:

* Identify some of the common myths about entrepreneurship and learn what it really takes to succeed as an entrepreneur.
* Learn how to identify opportunities that others overlook.
* Identify some of the most common mistakes entrepreneurs make and how to avoid them.
* Explore the new economic reality and the opportunities for entrepreneurship that have begun to emerge.
* Identify specific beliefs and behaviors that will prepare you to succeed.

In addition to the written and video content, the program also includes recommended reading, additional resources, learning assessments and a certificate of completion. Total running time is 2 hrs, 38 minutes.

ENTREPRENEUR MOTIVATION

Collection of Song Lyrics Online

Kumpulan LOGO Online

About LOVE's