Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday, June 15, 2011

Kapan Saya Harus Menyerah?



Sering kita harus mengalami kegagalan yang pahit saat menjalani usaha. Namun karena kita lebih sering diajarkan untuk pantang menyerah, kita pun berusaha untuk terus menerus memperbaiki apa yang telah kita miliki. Lalu apa yang harus dilakukan jika kita merasa telah mencoba berbagai macam cara untuk memajukan usaha tetapi tidak terjadi perubahan yang signifikan? Apa yang harus kita lakukan jika usaha kita terus menerus merugi padahal kita telah mencurahkan segalanya? Apakah kita harus berhenti atau terus melaju?

Keharusan untuk membuat keputusan semacam ini tentunya sangat berat bagi sebagian orang. Jika Anda sekarang berada dalam situasi seperti ini, Anda bisa menggunakan beberapa skenario berikut ini untuk mengetahui apakah Anda memang harus benar-benar berhenti memperjuangkan bisnis yang terus merugi dan beralih ke usaha lain atau terus memperjuangkannya hingga penghabisan.

1. Apakah usaha Anda lebih menjurus ke hobi daripada bisnis yang ‘serius’? Benda-benda kerajinan tangan misalnya jarang sekali bisa digunakan sebagai sebuah konsep bisnis yang bisa menopang penghidupan seorang entrepreneur secara penuh. Atau Anda seorang dengan keahlian memasak hebat yang kebetulan memiliki restoran?
Orang cenderung suka berpikir bahwa antusiasme yang dimiliki oleh seorang penggemar atau kepakaran yang disandang seseorang secara otomatis membuat orang itu bisa mendirikan usaha yang sukses di bidangnya. Namun, tidak semua anggapan itu terbukti benar karena di lapangan, dibutuhkan lebih dari ketrampilan dan kepakaran dalam suatu bidang tertentu saja. Kemampuan entrepreneurial juga mutlak diperlukan di sini.

2. Hanya ada pasar yang amat terbatas untuk produk/ jasa Anda. Memiliki sebuah produk atau jasa yang tersegmentasi dengan spesifik membantu kita untuk lebih fokus. Akan tetapi jika segmen konsumen yang dibidik terlalu terfokus, jumlah konsumen akan menjadi sangat sedikit dan terbatas. Akibatnya? Jumlah keuntungan yang bisa dinikmati juga pada gilirannya akan terbatas pula.

3. Tidak ada sesuatu yang unik tentang konsep usaha Anda dan konsep tersebut tidak memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah. Anda menyukai buah durian dan mendirikan sebuah toko buah yang khusus menjual durian. Tidak hanya sifat usaha yang musiman, tetapi Anda akan sulit untuk bersaing dalam hal harga dengan toko-toko buah yang lebih besar yang memiliki jaringan pasokan yang lebih luas.

4. Jika Anda memiliki sebuah latar belakang dalam industri atau bisnis kemudian setidaknya Anda bisa gunakan semangat yang Anda miliki hingga saat Anda bisa mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan melalui pendidikan, pengamatan, program pelatihan, lokakarya, seminar atau pembimbingan. Anda bisa saja mengerti seluk beluk komputer tetapi bukan berarti Anda pasti akan sukses saat membuka bisnis perbaikan komputer.

5. Bidang industri yang Anda tekuni tengah mengalami pergeseran atau masa lesu yang belum diketahui kapan berakhirnya.

“Kapan saya harus menyerah?” mungkin satu-satunya pertanyaan yang belum pernah terpikirkan saat Anda memulai usaha. Tetapi seiring berjalannya waktu, kita tahu bahwa suatu saat kita akan berada dalam sebuah situasi yang membuat kita memikirkan kemungkinan menutup bisnis yang dijalani.

Tidak ada aturan pasti tentang ini. Meski begitu, Anda bisa tetapkan waktu 12 bulan/ 1 tahun penuh sebagai jangka waktu yang cukup untuk mengetahui apakah bisnis yang ada pantas dipertahankan atau ditinggalkan. Jika Anda telah berbisnis selama 12 bulan tetapi tetap tidak kunjung mendatangkan untung, bisa dipastikan ada yang salah. Cobalah untuk mengevaluasi model pendapatan Anda.

Untuk bisa bertahan, banyak pemilik usaha baru yang belum menghasilkan untung berusaha untuk mendapatkan pinjaman baru. Jika Anda telah menghabiskan modal sebanyak 90 juta selama 10 bulan dan belum mendapatkan keuntungan sedikitpun, orang lain terutama pihak pemberi kredit akan enggan memberikan persetujuan kreditnya karena konsep bisnis Anda belum mendapatkan sambutan positif oleh para konsumen. Dengan situasi semacam itu, sulit untuk mendapatkan pinjaman pendanaan dengan tingkat bunga yang wajar. Meminjam dana dalam keadaan seperti ini hanya akan memperparah masalah. Kartu kredit juga bukan solusi yang tepat untuk mendanai usaha yang sedang sekarat.

Kini apa yang harus dilakukan? Beberapa opsi realistis bisa dipilih. Dapatkan pekerjaan yang bisa menafkahi Anda dan orang-orang tercinta. Atau alihkan fokus Anda pada bidang industri baru yang lebih menjanjikan. Menabunglah dan bangun kembali bisnis Anda dengan keuntungan dari bisnis di bidang baru.(Akhlis)

No comments:

ENTREPRENEUR MOTIVATION

Collection of Song Lyrics Online

Kumpulan LOGO Online

About LOVE's